NUNUKAN – Tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban hilang dalam insiden kecelakaan laut di perairan Kampung Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Korban diketahui bernama Dewa (17), warga setempat, yang sempat dilaporkan hilang sejak Minggu (22/6/2025) pagi setelah perahunya tersambar petir saat menjala ikan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Tarakan, Syahril, membenarkan penemuan korban pada hari kedua operasi pencarian. “Korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin pagi sekitar pukul 09.15 WITA, dengan jarak sekitar 1,74 nautical miles dari lokasi awal kejadian,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).
Peristiwa nahas ini terjadi ketika korban dan seorang rekannya, Udin, pergi melaut untuk menjala ikan pada Minggu (22/6/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WITA. Saat berada di tengah laut, perahu mereka diduga tersambar petir hingga mengakibatkan keduanya tercebur ke laut. Udin berhasil diselamatkan, sementara Dewa sempat dilaporkan hilang dan memicu operasi pencarian oleh tim SAR.
“Begitu menerima laporan dari teman korban, tim dari Pos SAR Nunukan langsung bergerak ke lokasi dan melakukan penyisiran visual pada hari pertama. Namun pencarian hari itu belum membuahkan hasil,” jelas Syahril.
Upaya pencarian hari kedua dilakukan lebih awal dan intensif. Cuaca hujan tidak menyurutkan semangat tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Pos SAR Nunukan, Lanal Nunukan, Kodim 0911 Nunukan, Polairud Polres Nunukan, Polsek Nunukan, BPBD Nunukan serta warga setempat.
“Setelah korban ditemukan, langsung dievakuasi ke rumah duka dan kami melakukan debriefing. Operasi SAR resmi diusulkan ditutup dan seluruh unsur dikembalikan ke kesatuan masing-masing,” tambah Syahril.
Kansar Tarakan turut menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban, dan mengimbau masyarakat nelayan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca serta faktor keselamatan saat melaut.
“Kami imbau agar nelayan lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama sambaran petir yang bisa sangat fatal ketika berada di laut terbuka,” pungkas Syahril.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam