spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Rekomendasi dari Tim Pansus, Ditindaklanjuti Pemprov Kaltara

TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sedang dalam proses pembentukan Badan Riset Inovasi Daerah (BRINDA).

Rekomendasi DPRD Kaltara telah disampaikan melalui Panitia Khusus (Pansus) untuk membentuk BRINDA, yang akan memfasilitasi pengembangan riset dan inovasi di Kaltara.

Sejauh ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) masih terlibat dalam pengembangan riset dan inovasi di Kaltara.

Dalam pembentukan BRINDA, nomenklatur akan berubah, dan perencanaan pembangunan daerah akan lebih terfokus pada riset dan inovasi. Saat ini, prosesnya sudah berjalan dengan baik dan tahapan selanjutnya adalah menunggu pengesahan Peraturan Daerah (Perda).

Setelah Perda disahkan, Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) akan disesuaikan untuk memastikan BRINDA berfungsi secara efektif.

Plt Kepala Bappeda Litbang Kaltara, Bertius menyampaikan kehadiran BRINDA diharapkan dapat mendasari semua kebijakan dan inovasi di Kaltara pada kajian ilmiah, data yang akurat, dan rumusan pendekatan yang matang.

“Pembentukan BRINDA tidak bisa dilakukan dengan serta-merta. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dengan matang, seperti sumber daya manusia, anggaran, dan pengaruh terhadap organisasi lain,” ucapnya, saat dikonfirmasi media, Minggu (2/6/2024).

Pansus merekomendasikan bahwa pemerintah diberi waktu tiga tahun untuk melakukan penyesuaian, termasuk integrasi dengan struktur organisasi yang sudah ada agar tidak mengganggu kinerja instansi lain.

Selain itu, kata dia BRINDA ditantang untuk memiliki struktur organisasi yang lengkap dan peneliti yang memadai mengingat Kaltara memiliki 38 urusan yang harus ditangani.

“Termasuk usulan sosial, pekerjaan umum, pertanian, pangan, dan pariwisata,” tukasnya.

Di Kalimantan Timur (Kaltim), kata dia sebagai perbandingan, BRINDA memiliki sekitar 15-20 peneliti meskipun Kaltara memiliki universitas.

Oleh karena itu, pemerintah daerah harus memiliki peneliti yang berasal dari BRINDA untuk menjamin keberlanjutan riset dan inovasi di Kaltara.

“Dengan demikian, terbentuknya BRINDA diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam mencapai pembangunan daerah yang berkelanjutan dan inovatif untuk Kaltara,” tandasnya. (tin/and)

Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER