spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Rehabilitasi Mangrove, Langkah Pemkab Hadapi Tantangan Perubahan Iklim

TANA TIDUNG – Komitmen Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya ekosistem pesisir, kembali diperkuat melalui partisipasi aktif dalam pertemuan strategis bersama Green Climate International (GCI) yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, kemarin.

Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, hadir langsung dalam forum tersebut yang turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dunia dalam bidang lingkungan.

Tokoh tersebut antara lain Duta Besar Terobosan Mangrove PBB Carlos Correa, Menteri Lingkungan Hidup Kolombia Fahad Attamimi, Ketua Anggota Dewan Iklim Hijau Internasional Irman Alvian Zahiruddin, serta perwakilan GCI dari Amerika Serikat dan Asia Tenggara, Eng. Rolan, dan Anggota Dewan GCI Darmstadt, Jerman.

Dalam forum itu, Bupati Ibrahim memaparkan berbagai langkah konkret yang telah diambil daerahnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, khususnya melalui perlindungan dan rehabilitasi hutan mangrove.

Ia menegaskan, bahwa Tana Tidung memiliki potensi besar sebagai daerah pesisir yang mampu menjadi contoh dalam pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan.

“Salah satu kekayaan hayati yang kami miliki adalah ekosistem mangrove yang tidak hanya berfungsi sebagai habitat alami, tetapi juga sebagai pelindung utama dari abrasi dan naiknya permukaan air laut. Melalui kolaborasi dengan GCI, kami berharap pengelolaan mangrove di daerah kami dapat terintegrasi dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi global,” ungkap Ibrahim Ali.

Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab Tana Tidung telah mengakomodasi kawasan ekosistem mangrove ke dalam kebijakan tata ruang wilayah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tana Tidung, yang menetapkan total kawasan mangrove seluas 19.128 hektar.

Kawasan ini tersebar di empat kecamatan, yakni Betayau, Sesayap, Sesayap Hilir, dan Tana Lia. Dari segi administratif desa, Desa Sengkong tercatat memiliki kawasan mangrove terluas, mencapai 4.098 hektar.
Komitmen ini mendapat apresiasi dari pihak Green Climate International.

Mereka menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Tana Tidung, sebagai bagian dari upaya kolektif global dalam mitigasi perubahan iklim dan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs).

“Ini adalah langkah progresif. Tana Tidung menunjukkan bahwa meskipun sebagai kabupaten muda, mereka mampu berpikir dan bertindak secara global,” ujar Carlos Correa.

Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal dari hubungan kemitraan yang lebih erat antara Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dan komunitas internasional, dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.(*)

Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER