TARAKAN – Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona TPP Siregar mengungkapkan telah memeriksa lebih dari 6 orang saksi untuk mengungkap motif pria (R) menyerang Mako Polres Tarakan, pada Minggu (5/11/2023). Saksi tersebut merupakan orang yang melihat, mendengar dan mengetahui keadaan penyerangan.
“Detail saksi lebih dari 6 orang dan kita masih terus melakukan penyidikan,” ucapnya di Tarakan, Selasa (7/11/2023).
Ronaldo memastikan bahwa pelaku tidak terindikasi dalam jaringan teroris. Namun, penyidik terus melakukan proses pendalaman guna mengungkap kasus penyerangan melalui pemeriksaan saksi-saksi.
Saat ini polisi telah melakukan visum kepada pelaku penyerangan Polres Tarakan. Dari hasil visum terdapat 10 luka tusuk di bagian perut pelaku.
“Ini masih kami dalami. Kami masih melakukan proses penyidikannya,” katanya.
Ronaldo menegaskan, penindakan dengan melumpuhkan pelaku menggunakan peluru karet sudah sesuai standar. Terlebih saat itu polisi telah melakukan peringatan, namun pelaku mengindahkannya dan justru memberi perlawanan sehingga aparat mengambil tindakan penembakan.
“Saya tidak pernah sampaikan ke rekan wartawan sesuatu yg sifatnya asumsi. Kalau sudah ada hasil pemeriksaannya, ada keterangannya nanti saya sampaikan sehingga berita sampai kepada publik itu berita benar bukan asumsi,” imbuhny.
Sebelumnya, pada Senin (6/11/2023) malam, Polres Tarakan menyampaikan rilis tertulis. Dalam rilis tersebut mengungkapkan beberapa hal. Yang pertama, terhadap pelaku penyerangan Polres Tarakan ( R) telah dilakukan visum.
Kedua, dari keluarga korban penusukan (R) maupun pelaku penyerangan menolak untuk dilakukan otopsi. Ketiga,
kedua jenazah telah dimakamkan oleh keluarganya. Dan keempat, saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap motif kejadian penyerangan. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor:Â Andhika