spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pj Wali Kota Tarakan Minta Perusahaan Akomodir Tenaga Kerja Lokal

TARAKAN – Pj Wali Kota Tarakan, Bustan meminta seluruh perusahaan untuk lebih mengakomodir tenaga kerja lokal.

Hal itu disampaikan Bustan saat diminta tanggapan terkait PT Phoenix Resources International (PRI) yang hanya mengakomodir 20 persen tenaga kerja lokal.

“Dengan pimpinan tertinggi di Tarakan, saya selalu sampaikan tolong kesepakatan dalam Amdal sudah ada utamakan tenaga kerja lokal yang punya klasifikasi sesuai,” kata dia di Tarakan, Kamis (23/1/2025).

Menyikapi hal itu, Bustan telah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Tarakan meminta untuk lebih mengawasi rekrutmen pekerja di perusahaan. Dia juga meminta dinas untuk memberi pelatihan yang sesuai dengan permintaan perusahaan agar tenaga kerja lokal dapat terserap.

Aturan mengutamakan tenaga kerja lokal ini tidak hanya diberlakukan bagi PT PRI, namun juga untuk perusahaan-perusahaan lainya di Tarakan.”Saya sudah bilang utamakan yang punya KTP Tarakan,” tegasnya.

Dia pun menyayangkan jika perusahaan di Tarakan lebih mengutamakan tenaga kerja luar. Terlebih, Tarakan memiliki banyak perguruan tinggi dengan kualitas baik sehingga dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Menurutnya, perusahaan justru diuntungkan jika merekrut tenaga kerja lokal karena tidak perlu mempersiapkan uang untuk sewa rumah, cuti pulang, dan lain sebagainya. “Sehingga cost perusahaan berkurang ini kan sangat menguntungkan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan menyoroti minimnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam sejumlah proyek strategis. Bahkan hal ini terjadi di PT PRI, perusahaan industri bubur kertas (PULP), penyumbang investasi terbesar di Tarakan.

Hasil kunjungannya DPRD pada Kamis (16/1/2025) lalu, salah satu poin penting yang menjadi sorotan adalah rendahnya persentase tenaga kerja lokal yang diterima oleh PT PRI, yakni hanya sekitar 20 persen dari total keseluruhan. DPRD Tarakan menilai angka ini jauh dari target yang telah ditetapkan sebelumnya. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER