TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tarakan melaksanakan pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) kepada seluruh petugas adhoc terpilih untuk bertugas di Pilkada 2024.
Tidak hanya pemeriksaan kesehatan, mereka juga menjalani tes urine guna memastikan tidak ada petugas yang terindikasi mengonsumsi narkoba.
Ketua KPU Kota Tarakan, Dedy Herdianto menerangkan, tidak hanya petugas adhoc yang diperiksa kesehatannya, namun juga seluruh staf dan komisioner KPU Tarakan .
Adapun total petugas yang diperiksa sebanyak 60 PPS. Kemudian untuk PPK sebanyak 20 orang.
“PPK dan PPS total 80 orang. Ditambah staf sekretariat dan lima komisioner. Sehari saja diperiksa, ini arahan provinsi minta sehari,” katanya, Rabu (5/6/2024).
Dalam pemeriksaan kesehatan ini, mereka dicek darah dan kolesterolnya. Selain itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan mata.
Kegiatan MCU ini, lanjutnya, sudah diagendakan oleh pusat dilanjutkan ke provinsi dan kabupaten kota. Tujuannya agar seluruh penyelenggaraan baik di tingkat komisioner, staf dan sekretariat serta badan adhoc bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
Adapun jika nantinya ditemukan gangguan kesehatan yang dapat menghalangi proses kerja, maka pihaknya akan melakukan rapat untuk menentukan sikap yang diambil. Jika tak bisa ditoleransi maka terpaksa dilakukan penggantian.
“Apalah artinya sudah merekrut, tapi dalam melaksanakan kerja tahapan ataupun proses pemilihan nantinya malah menjadi kendala. Ujungnya kan nanti berimbas kepada diri pribadi masing-masing penyelenggara baik adhoc dan komisioner,” tegasnya.
Menurutnya, hal ini merupakan langkah preventif sebagai bentuk pencegahan agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan saat bertugas.
“Tenaga medis disiapkan juga provinsi dan kami hanya tinggal laksanakan,” tegasnya.
Dalam pemeriksaan kesehatan dilaksanakan juga tes urine bagi komisioner dan petugas adhoc. “Kalau semisalnya terindikasi, kami serahkan ke instansi terkait,” jelasnya.
Pewarta: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam