TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan masih memiliki pekerjaan rumah (PR), dalam hal pengembangan sektor pertanian yang ada.
Bupati Bulungan, Syarwani menyampaikan tantangan yang dihadapi para petani saat ini yaitu, bagaimana merubah mindset atau paradigma yang ada. Dengan begitu, para petani memiliki motivasi besar dalam pengembangan pertanian.
“Selain itu, idealnya kebutuhan bahan pokok masyarakat mesti dipenuhi oleh para petani lokal,” ucap Syarwani, saat dikonfirmasi wartawan baru-baru ini.
Namun, kata Syarwani yang terjadi hari ini belum sepenuhnya terjawab, karena semua masih bergantung dari luar wilayah Kabupaten Bulungan. Pasalnya, hal ini juga berpeluang terjadinya inflasi di daerah.
“Beberapa komoditas sembako di Bulungan, juga masih didatangkan dari luar daerah, seperti dari Balikpapan maupun dari Samarinda, Kaltim,” tukasnya.
Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah, untuk terus membudidayakan produk lokal dengan peningkatan kapasitas pertanian.
Pada tahun 2022 lalu, di Bulungan angka inflasi cukup meroket berada pada angka 9,75 persen. Angka ini mengakibatkan nilai inflasi daerah masuk kategori tertinggi kedua secara nasional. Namun, pemerintah daerah mampu menekan angka inflasi tersebut di tahun 2023, hingga mengalami penurunan seginifikan.
Selain itu, upaya pemerintah melalui Dinas Pertanian dalam upaya mencukupi kebutuhan pangan dari produksi lokal. Salah satunya meningkatkan produksi peternakan ayam, namun masih terkendala pasokan pakan yang seringkali tersendat.
Permasalahan yang paling krusial terkait peternakan ayam di Tanjung Selor yaitu mendatangkan pakan. “Kita masih sangat bergantung dari Berau dan Tarakan, yang seringkali dipermainkan oleh para distributor,” ungkapnya.
Dalam hal penguatan sektor pertanian, kata dia beberapa kecamatan di Bulungan, telah dicanangkan untuk meghasilkan produk unggulan pertanian. Seperti budidaya bawang merah di Desa Karang Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara.
Program jalan usaha tani di Gunung Seriang Kecamatan Tanjung Selor, serta sentra penghasil padi di Sajau Kecamatan Tanjung Palas Timur.
“Kita berharap potensi di tiap kecamatan yang ada dapat digali, sehingga ada asas manfaat yang diperoleh,” tandasnya.(tin)
Editor: Yusva Alam