TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan diharapkan hadir untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat Adat Punan Batu Benau di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
Hal itu menjadi atensi dari Bupati Bulungan Syarwani saat ditemui oleh sejumlah wartawan beberapa waktu lalu.
Untuk itu, dirinya memerintahkan kepada dinas terkait, guna memperhatikan sisi kesehatan bagi masyarakat Adat Punan Batu Benau.
“Iya, tentu bentuk perhatian dari pemerintah bukan dari pembangunan infrastruktur. Tapi, dengan intens melakukan pelayanan kesehatan secara rutin,” ucap Syarwani, kala ditemui beberapa waktu lalu.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bulungan Imam Sujono menambahkan, terkait dengan keberadaan Masyarakat Adat Punan Batu Benau itu bukan baru saja diarahkan oleh bupati.
Tetapi pada prinsipnya, faktor kesehatan itu dimana ada kehidupan disitu layanan kesehatan hadir. Maka sebelum adanya pemberitaan soal keberadaan masyarakat hukum adat ini, Dinas Kesehatan sudah melakukan kunjungan rutin dimulai dari kunjungan ke rumahnya Datu Karin.
“Pada saat tertentu ketika air naik, kita menggunakan ketinting untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat Adat Punan Batu Benau,” ujarnya.
Dia menambahkan, kenapa tidak fasilitas dalam bentuk infrastruktur dibangun, karena itu akan mengurangi orisinalitas dan ciri khas masyarakat Adat Punan Batu Benau.
Saat ini, Dinkes Bulungan rutin melakukan pelayanan kesehatan secara berkala khususnya bagi masyarakat Adat Punan Batu Benau.
“Sebetulnya gini, kalau dari sisi kesehatan secara umum itu baik-baik saja. Cuman, begini dan mohon maaf ada yang terjangkau imunisasi dan juga ada yang tidak tersentuh. Khususnya yang tidak terdeteksi itu, sulit diberikan layanan kesehatan seperti imunisasi,” ulasnya.
Biasanya komunitas di goa-goa itu terimunisasi. Secara rutin dan sudah ada di titik tertentu dan itu biasanya mendatangi langsung ke tempatnya untuk dilakukan seluruh pemeriksaan kesehatan.
Hasil pemeriksaan itu, jenis penyakit yang ditemukan rerata Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) atau sejenis batuk dan pilek.
“Tapi begini, secara fisik mereka sudah terevolusi. Evolusi itu, saat ini yang masih hidup itu yang terevolusi menghadapi alam. Tapi, kami tetap hadir disamping mereka ini secara alam sudah terseleksi sendiri yang kuat akan bertahan, kita juga hadir memberikan pelayanan kesehatan secara rutin,” tandasnya.(*)
Pewarta: Martinus
Editor: Yusva Alam