TANA TIDUNG – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tana Tidung merasa sangat terbantu dengan event besar yang telah dilaksanakan sepanjang Irau dan HUT KTT beberapa pekan lalu.
Pasalnya, lewat pameran Irau tersebut hampir semua dagangan para pelaku usaha diborong bersih oleh pembeli. Hal itu disampaikan oleh Kabid UMKM pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Tana Tidung, Bety saat diwawancarai oleh wartawan, Selasa (11/9/2024).
“Produk yang kami jual, ada amplang, kripik pisang keju kue cincin dan kripik bawang,” ucapnya.
Dari produk yang dipasarkan, sebagian kue khas Tana Tidung yang dipasarkan lewat market UMKM.
“UMKM ini dibawah binaan Disperindagkop Tana Tidung,” tukasnya.
Semua produk yang dipasarkan merupakan binaan Disperindagkop. Hanya saja produk yang dipamerkan saat kunjungan dari Stafsus Menparekraf sifatnya terbatas. Dipasarkan hanya sifatnya yang siap.
“Kerena kemarin setelah Irau produk kami habis diborong sama pembeli. Jadi, tinggal ini yang kami bawakan,” jelasnya.
Pendataan oleh Disperindagkop dan UMKM Tana Tidung, total pelaku usaha yang ada mencapai ribuan. Hanya saja, yang aktif hanya sekitar 50 an, jumlah tersebut tersebar dari berbagai jenis dan bidang usaha, seperti kue, kuliner dan lain sebagainya.
“Dari jumlah sebanyak itu ada yang aktif, kalau kami ada sebanyak 50 an yang aktif,” tuturnya.
Produk UMKM khas Tana Tidung juga dipamerkan dan dipromosikan lewat kanal media sosial. Kemudian menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia (BI).
“Lewat pameran seperti ini kami mengajak pelaku UMKM yang lain untuk berpartisipasi,” tukasnya.
Pendapatan para pelaku UMKM sepanjang irau dan HUT KTT sangat luar biasa dan para pelaku usaha sangat senang.
“Alhamdulilah sangat membantu mereka,” tukasnya.
Mudahan dengan kedatangan Stafsus Menparekraf bisa mempromosikan produk UMKM asal KTT dan potensi lain yang ada, sehingga bisa dikenal oleh khalayak luas hingga ke manca negara.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam