TARAKAN – Harga beras di Tarakan, terus mengalami kenaikan sejak sebulan yang lalu. Bahkan, kenaikan ini tertinggi sepanjang tahun 2023. Berdasarkan pantauan mediakaltimtara.com di Pasar Gusher, kenaikan harga beras mencapai Rp 25 ribu per karung.
Sandi (29), pedagang Pasar Gusher yang telah berjualan beras lebih dari 10 tahun ini mengatakan, kenaikan beras kali ini tertinggi selama dia menjadi pedagang beras. “Dalam satu Minggu ada dua kali kenaikan dikisaran Rp5.000 per karung. Beras 25 kg juga mengalami kenaikan dari harga Rp355 ribu naik menjadi Rp380 ribu. Ini tertinggi sejauh ini saya berjualan,” ungkapnya, Selasa (26/9/2023).
Untuk beras 20 kg, kata Sandy, sebelum mengalami kenaikan harganya berada dikisaran Rp255-265 ribu per karung. Namun kini naik menjadi Rp 270 ribu.
“Sementara itu untuk per kg naik sekitar Rp1.000-2.000.Beras ini beras premium seperti lahap, lele dan lain sebagainya. Kalau per kg sekarang paling murah Rp14-15 ribu per kg, dulu Rp12 Ribu. Beras paling murah Rp278 ribu itu beras Sulawesi. Kalau yang mahal per kg kisaran 15-16 ribu,” paparnya.
Selain beras premium, beras kualitas medium yang berasal dari Sulawesi juga naik. Kata dia, naiknya pun tak berbeda jauh dan masih dikisaran Rp20 ribuan per karung. Sandi menyebut ke depan kemungkinan akan terjadi kenaikan harga beras lagi. Sebab yang dia dengar, di beberapa daerah masih terjadi gagal panen. Meski mengalami kenaikan harga, Sandi menyebut untuk pasokan beras masih lancar dan stok masih tersedia.
Dia menyebut imbas dari naiknya harga beras, banyak pelanggan yang mengeluhkan kondisi itu. Tidak hanya itu, omset pun terjadi penurunan meskipun tidak signifikan.
“Dulu kan pelanggan cari yang bermerek sekarang sudah nda bermerek. Yah ada penurunan omset namun belum berpengaruh karena beras kebutuhan pokok,” katanya.
Sementara itu Nurlia (55), salah seorang warga Tarakan membenarkan saat ini terjadi kenaikan beras. Biasanya ia membeli beras Lahab Lele di harga Rp 255 ribu. Namun kini sudah tembus di kisaran Rp 285 ribuan.
“Kalau bulan kemarin belinya masih harga Rp255 ribu, ini baru beli lagi sudah naik mahal sekali, tapi mau bagaimana kita butuh mau dimakan,” tuturnya.
Dengan kondisi ini, ia berharap harga beras bisa kembali stabil dan kembali ke harga semula jika bisa turun lebih murah.
“Karena orang di rumah makannya senangnya merek yang biasa dibeli, kalau ganti merek nanti beda rasa, mau tidak mau keluarkan uang lebih lagi, namanya kebutuhan pokok,” pungkasnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika