TARAKAN – Harga telur dan ayam potong di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih terpantau naik.
Salah satu pedagang telur ayam di Pasar Gusher Tarakan, Ahmad Yani mengatakan kenaikan harga ini sudah terjadi sejak Desember 2024 lalu. Pasca Natal dan Tahun Baru (Nataru), harganya belum juga turun.
Lanjut dijelaskannya, harga telur ayam berkisar Rp 60-68 ribu, tergantung jenis ukurannya. Sebelumnya, kata dia, harganya sekitar Rp 50 ribu.
Kendati naik, setelah Nataru diakuinya terjadi lonjakan pembeli. Menurutnya, hal ini terjadi karena masyarakat bosan memakan daging sehingga lebih memilih membeli telur.
“Mungkin setelah Nataru masih banyak pembeli mungkin karena bosan makan daging. Dari hari biasa pembeli agak naik walaupun mahal sejak Natal,” ujarnya, Minggu (5/1/2025).
Menurutnya, kenaikan harga ini disebabkan karena kurangnya stok telur ayam dari Sulawesi, wilayah pemasok telur di Kota Tarakan. “Stoknya kurang dari Sulawesi. Naik di sana, Tarakan juga naik karena stok di sana juga kurang. Mungkin minggu minggu kedua paling baru ada penurunan harga tergantung stok. Kalau sekarang masih banyak stok. Kalau turun pasti di harga di kisaran Rp 50 ribuan sampai Rp 60 ribu aja,” ungkapnya.
Selain telur, dari pantauan di Pasar Gusher, kenaikan juga terjadi pada ayam potong. Hal itu disampaikan salah satu pedagang ayam potong Pasar Gusher bernama Nur. Kendati demikian, ia tidak mengetahui penyebab harga ayam potong di Kota Tarakan naik.
“Harga masih mahal dari sebelum tahun baru naik sampai Rp 5 ribu. Kalau yang kotor seharga Rp 40 ribu yang bersih Rp 45 ribu. Sebelum naik yang kotor Rp 38 ribu yang bersih Rp 40 ribu,” jelasnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam