TANA TIDUNG – Pasar Imbayud Taka yang baru akhirnya ditempati oleh para pedagang. Di pasar baru tersebut dikhususkan bagi para pedagang basah yang menjual ikan, daging, ayam dan sejenisnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Tana Tidung, Hardani Yusri mengatakan, pemindahan pedagang tersebut dilakukan bertujuan memberikan ruang yang lebih baik bagi para pedagang.
“Itu kita lakukan supaya mereka bisa berjualan secara teratur,” kata Hardani Yusri.
Dikatakan, di Pasar Imbayud Taka yang baru telah disediakan sebanyak 54 los atau lapak yang tersedia di pasar baru. Dipastikan, sebelum pemindahan para pedagang ini terlebih dahulu diinformasikan oleh pemerintah daerah.
Penataan terhadap pedagang tersebut ke depannya akan semakin tertata dengan baik. Sehingga tidak ada lagi yang berjualan di luar pasar.
Hardani menegaskan, telah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkan pedagang yang masih berjualan di pinggir jalan setelah mendapat surat pemberitahuan.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penindakan, dan jika masih ada pedagang yang berjualan di pinggir jalan akan ditindak setelah mendapatkan surat,” ulasnya.
Diungkapkan, sejauh ini kesadaran para pedagang sudah tinggi. Hal ini dibuktikan dengan keinginan mereka untuk menempati pasar baru, meskipun masih ada yang belum pindah namun perlahan mereka bersiap untuk menempati pasar baru.
Diketahui, pasar basah memiliki 54 lapak, karena kekurangan pedagang, masih ada satu pedagang menggunakan dua lapak. Karena itu sisa lapak akan diberikan kepada pedagang yang tidak terdaftar.
Sementara itu, kata dia pasar lama akan dijadikan tempat untuk berjualan produk kering seperti sayur, buah-buahan, bumbu masak, dan lain-lain.
Pemkab Tana Tidung melalui Disperindagkop mendorong masyarakat untuk berbelanja di dalam pasar, guna mendukung para pedagang.
“Kita berharap masyarakat Tana Tidung ikut serta mendorong peningkatan pendapatan pedagang pasar dengan berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Imbayud Taka,” pungkasnya.(adv)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam