TANJUNG SELOR – Pasar Agro di kompleks Pasar Induk Tanjung Selor, hingga kini belum difungsikan. Padahal, dari sisi kontruksi bangunan, pasar yang diperuntukkan bagi pedagang buah ini sudah layak untuk ditempati.
Hingga akhirnya DPRD Bulungan angkat bicara mengenai keberadaan Pasar Agro di Pasar Induk Tanjung Selor.
Wakil ketua II DPRD Bulungan, Hamka saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya mendorong supaya Pasar Agro tersebut dengan cepat difungsikan.
“Kalau kita mendorong pemerintah daerah,
melalui dinas terkait, supaya pasar tersebut secepatnya digunakan,” ucap Hamka saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, berkaitan dengan persoalan teknis di lapangan DPRD Bulungan tidak memahami. Jelasnya, masyarakat menunggu supaya Pasar Agro tersebut bisa difungsikan secepatnya.
Dari pihak pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait, kiranya segera mengkondisikan sehingga pasar tersebut dapat difungsikan sesuai dengan rencana awal.
Mengapa dewan mendorong supaya segera difungsikan, karena jangan sampai menimbulkan polemik dikemudian hari.
“Kalau sudah dibangun, ya difungsikan. Karena jangan sampai menjadi polemik,” tukasnya.
Pembangunan Pasar Agro, tentunya telah dilakukan perencanaan sesuai di awal. Mestinya, setelah dibangun bisa ditempati sesuai dengan rencana awal. Serta dapat mengakomodir para pedagang, sehingga dapat memberikan layanan terbaik juga bagi masyarakat atau pengunjung pasar.
“Masalah lain daripada itu, di luar teknis lah. Kita dorong adalah penggunaan loos itu secepatnya digunakan oleh pelaku usaha yang ada,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bulungan, Erin Wiranda mengungkapkan, setelah pemasangan meteran listrik dan air, baru kemudian Pasar Agro untuk pedagang buah bisa ditempati.
“InsyaAllah secepatnya ditempati. Pelan-pelan kita lakukan itu, karena agak sulit memindahkan pedagang yang sudah nyaman di satu tempat untuk kemudian dipindahkan ke Pasar Agro,” ucap Erin.
Bahkan, untuk perawatan Pasar Agro terus dilakukan dengan cara dibersihkan fasilitasnya. “Iya, kita sudah sering kali mas membersihkan itu, bahkan kita mempersilahkan pedagang yang mau berjualan itu di perbolehkan,” tukasnya.
Kendala sebelumnya, pada pemasangan listrik dan air termasuk penataan parkir. Namun, sejak Desember 2023 lalu itu sudah dituntaskan. “Termasuk penataan parkir bagian belakang pasar, cuman itu lebih detailnya ada di kewenangan UPTD,” tuturnya.
Berkaitan dengan penimbunan sekitar bangunan pasar itu, akan dilihat perkembangan waktu. Mengenai pedagang yang akan menempati Pasar Agro itu sudah ada setelah melewati tahapan pengundian. “Itu sudah ada pedagangnya, setelah kita lakukan pengundian terhadap pedagang. Tinggal penempatan saja,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pendataan, jumlah pedagang yang bakal menempati Pasar Agro kisaran 200 pedagang. Bangunan Pasar Agro dengan model dua air telah dikerjakan sejak tahun 2021 lalu. Sumber anggarannya merupakan anggaran Tugas Pembantu dari Kementerian Perdagangan dengan kisaran mencapai Rp 6 miliar.(*)
Pewarta: Martinus
Editor: Yusva Alam