TARAKAN – Warga binaan di Lapas Kelas IIA Tarakan kini mulai terbiasa mengelola lahan kosong di sekitar lapas untuk bertani.
Lewat kegiatan berkebun yang dilakukan di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), mereka berhasil memanen hasil yang cukup signifikan, di antaranya 40 kilogram bayam, 20 kilogram kacang panjang, dan 20 kilogram terong.
Kalapas Tarakan, Jupri, menjelaskan bahwa kegiatan bertani ini bukan hanya soal menanam dan memanen. Lebih dari itu, warga binaan dilatih agar memiliki keterampilan praktis dan terbiasa bekerja produktif, bahkan dalam keterbatasan.
Seluruh hasil panen dimanfaatkan langsung untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari di dalam lapas.
“Ini menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan ketahanan pangan secara mandiri tanpa tergantung dari luar,” ujarnya.
Selain membantu memenuhi kebutuhan pangan, aktivitas berkebun juga memberi ruang positif bagi warga binaan, untuk belajar mandiri dan tetap aktif selama menjalani masa pidana.
“Suasana lapas yang kondusif mendukung keberhasilan program ini, sekaligus menjadi bukti bahwa pembinaan yang dilakukan memberikan dampak nyata,” katanya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam