TARAKAN – Sejumlah langkah tengah disiapkan untuk mengatasi banjir di Jalan Aki Balak, tepatnya depan Mako Yonif 613 Raja Alam, hingga ke pemukiman warga yang tinggal dekat Embung Rawasari, Kelurahan Karang Harapan.
Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Simon Patino mengatakan, pihaknya telah merumuskan solusi jangka pendek dan panjang.
Jangka pendeknya adalah melakukan normalisasi Embung Rawasari. Ini perlu dilakukan karena keberadaan embung dinilai bisa membantu mengatasi banjir. Namun sayangnya, justru tak bisa menampung karena jalur air menuju embung terhambat karena berbagai hal.
Diketahui, selama ini warga Kota Tarakan mengeluhkan adanya banjir, lantaran air hujan tidak mengalir ke sungai yang menuju Embung Rawasari.
“Saya minta seminggu selesai. Informasi 20 orang mau diturunkan. Entah manual atau alat berat silakan cari solusinya. Seminggu ini kita akan adakan evaluasi,” ujarnya di Tarakan, Selasa (4/2/2025).
Sedangkan jangka panjangnya adalah memperluas kanal Embung Rawasari.
Lanjut dijelaskannya, solusi jangka pendeknya juga dapat dilakukan dengan pembukaan dan penutupan pintu air saat terjadi hujan deras. Diharapkan ada respons cepat dari petugas balai wilayah sungai.
Warga juga diminta untuk turut membersihkan sampah, termasuk tiang jembatan yang menghalangi aliran sungai dibersihkan.
“Masing-masing ada tanggung jawabnya. PUPR nanti membuka pintu air tiap ada hujan. Warga membersihkan sampah, tiang-tiang yang menghalangi aliran sungai dibersihkan. Terus PU kota mengatur sedimen pasir yang ada di luar jalan yang menganggu aliran air,” ujarnya.
Diharapkan dengan berbagai solusi ini, dapat meminimalisir bahkan mencegah banjir yang kerap terjadi di lokasi tersebut.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam