TANJUNG SELOR – Akses jalan darat menuju Kecamatan Peso, dan Peso Hilir, Kabupaten Bulungan, kondisinya rusak. Mirisnya, belum ada tanda perbaikan oleh pemerintah daerah, lantaran keterbatasan anggaran yang dimiliki.
Pasalnya, kondisi jalan Poros tersebut juga telah dibangun beberapa jembatan. Tapi, kondisi yang terjadi seperti Jembatan Sungai Nyelung mengalami kerusakan. Rendahnya jembatan tersebut, sehingga ketika air sungai naik atau banjir, jembatan itu terendam.
Hal ini, membuat anggota DPRD Bulungan angkat bicara. Anggota DPRD Bulungan, Purani Jaui saat dikonfirmasi mengatakan, selain akses jalan, pemerintah harus memperbaiki jembatan Sungai Nyelung.
“Kondisinya parah, kalau banjir jembatan tersebut terendam. Akibatnya, masyarakat tidak bisa melintas,” ungkap Purani Jaui kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
Oleh karena itu, DPRD Bulungan,mendorong pemerintah supaya Jembatan Nyelung harus menjadi perhatian khusus. Jembatan ini merupakan, penghubung utama antar Kecamatan ketika menuju ke perkotaan.
Ia melanjutkan, ketika musim hujan atau banjir, mobilitas masyarakat terhenti. Karena lintasan jembatan itu merupakan akses satu-satunya ketika memilih jalur darat.
“Kita minta, jembatan nyelung harus diperbaiki. Demi menjamin keamanan dan keyamanan masyarakat, terutama mereka yang melintasi jalur darat,” bebernya.
DPRD Bulungan berharap, pemerintah fokus dan jadikan usulan itu perhatian khusus. Harapannya, ketika itu diperbaiki dapat memudahkan aktivitas dan mobilisasi masyarakat.
Disamping itu, infrastruktur jalan yang memadai, kata politisi PDIP ini dapat menunjang arus kelangsungan perekonomian masyarakat. Artinya, hasil komoditi pertanian yang dimiliki oleh masyarakat di dua Kecamatan ini, mudah untuk dipasarkan ke perkotaan, tidak lagi memanfaatkan jalur sungai.
“Karena ketika ditilik dari sisi akomodasi itu memerlukan biaya yang besar,” tuturnya.
Dari sektor pertanian, kata Purani di Kecamatan Peso dan Peso Hilir beberapa sektor pertanian yang mesti dikembang optimalkan. Seperti produk pertanian jenis kakao atau coklat.
“Ini merupakan potensi yang mesti dikembangkan,” katanya.
Kalau untuk musiman, biasanya itu buah-buahan. Seperti buah Durian, Elai, Salak, Duku, Rambutan, serta beragam jenis lainnya.
“Ini bisa dibilang potensial, untuk terus dikembangkan dari sisi pengolahan. Misalnya buah durian, bisa dikemas dalam bentuk yang lebih tahan lama, semisalnya pencake durian,” tutupnya. (tin/and)
Editor: Andhika