TANA TIDUNG – Pesta Rakyat atau Irau di Kabupaten Tana Tidung tahun ini, tergolong paling megah. Selain dihadiri sejumlah artis papan atas, gelaran Irau dan HUT KTT juga menampilkan khas budaya etnis yang ada di Bumi Upun Taka.
Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali mengapresiasi atas partisipasi masyarakat adat yang ada di Tana Tidung, lebih khusus kepada etnis Tidung dan Bulusu.
“Saya berterimakasih kepada seluruh masyarakat adat dan seluruh etnis di Tana Tidung, atas partisipasi dan kontribusinya dalam memeriahkan dan menampilkan identitas kebudayaan yang sangat beragam ini,” ucap Ibrahim Ali, saat diwawancarai wartawan baru-baru ini.
Apresiasi itu terhadap seni dan budaya yang telah dipersembahkan, dalam rangkaian HUT KTT dan Irau di Kabupaten Tana Tidung.
“Harapan kami, dengan dikenalkan ciri khas budaya adat istiadat yang kita miliki, InsyaAllah dengan begitu bisa diketahui dan dilirik oleh masyarakat lokal, nasional hingga ke kancah internasional,” tukasnya.
Budaya adat istiadat yang dimiliki hari ini, diharapkan dapat terus dipertahankan dan dilestarikan. “Pemerintah daerah melalui Disdikbud Tana Tidung terus berkomitmen untuk melestarikan adat istiadat budaya yang ada di Kabupaten Tana Tidung,” tegasnya.
Masih di kesempatan yang sama, Bupati Tana Tidung menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelaksanaan Irau dan HUT KTT ada yang kurang berkenan, baik dari pihak panitia maupun pemerintah daerah.
“Hal itu merupakan kekurangan kami sebagai manusia. Kami akan terus berusaha untuk terus berbenah, menyempurnakan untuk menjadi yang lebih baik,” imbuhnya.
Dikatakan, Irau Kabupaten Tana Tidung tahun ini bisa berhasil memecahkan rekor dengan jumlah pengunjung mencapai ratusan ribu jiwa.
Mereka datang untuk menghadiri dan mensukseskan acara Irau. Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten Tana Tidung.
“Alhamdulillah mungkin bisa dikatakan Irau ini yang paling megah, yang pernah kita laksanakan. Mudah-mudahan tahun berikutnya jauh lebih meriah, jauh lebih baik dibandingkan tahun ini,” pungkasnya.(ADV)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam