TARAKAN – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Aksi Tapera melakukan demo di depan Gedung DPRD Kota Tarakan, Senin (10/6/2024) siang.
Aliansi mahasiswa yang tergabung dari HMI Tarakan, BEM Poltek Bisnis Kaltara dan UBT ini pun melakukan orasi dan aksi bakar ban. Mereka juga menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah dan DPRD Tarakan.
Koordinator Lapangan Aksi (Korlap), Ndaru Teguh P mengatakan, ada tiga tuntutan dalam aksi mereka hari ini.
Pertama, stop kriminalisasi aktivis dan bebaskan aktivis dari jeruji besi. Kedua, stop komersialisasi pendidikan dan fokus rekonstruksi sistem pendidikan yang pro rakyat. Ketiga, membatalkan kebijakan Tapera.
“Batalkan kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang menyengsarakan rakyat,” ucap Ndaru ditemui usai aksi demo.
Menurutnya, Tapera merupakan kebijakan yang tidak pro rakyat dan justru menyengsarakan rakyat. Dibuktikan dengan adanya potongan gaji sebesar 3 persen yang dibebankan kepada pekerja.
Dia berharap melalui aksi ini, DPRD Tarakan dapat menyampaikan rekomendasi kepada provinsi maupun pusat untuk mengabulkan tiga tuntutan.
Mereka juga berjanji akan mengawal isu-isu ini, bahkan aksi lanjutan akan dilakukan jika pihak terkait tidak mengabulkan tuntutan.
“Jika permohonan kami dan tuntutan kami tidak dilanjutkan DPRD. Kami akan lakukan aksi lanjutan dengan diawali konsolidasi dulu,” pungkasnya.
Pewarta: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam