TANJUNG SELOR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara dari Daerah Pemilihan Kabupaten Nunukan, Muhammad Nasir, melaksanakan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat belum lama ini.
Kegiatan reses tersebut berlangsung di enam titik, meliputi Kecamatan Nunukan (Jl. Antasari dan Tanjung Cantik), Kecamatan Sei Manggaris (Kanduangan dan Seikapal), Kecamatan Sebatik Barat, serta Sungai Sembilan di Kecamatan Nunukan Selatan.
Muhammad Nasir menyampaikan, dirinya menerima berbagai aspirasi dan keluhan masyarakat yang mencerminkan kebutuhan riil di lapangan. Salah satu isu utama yang disorot yakni krisis rumput laut dan persoalan infrastruktur di Nunukan Selatan dan Sebatik Barat.
Masyarakat mengungkapkan kekhawatiran, terhadap anjloknya harga rumput laut yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Selain harga yang tidak stabil, serangan hama dan penyakit turut memperparah kondisi.
Tak hanya itu, konflik antara pembudidaya dan nelayan pemukat rumput laut, terutama terkait penggunaan pukat jangkar, menjadi sorotan utama. Persoalan ini telah menyebabkan banyak petani rumput laut menghentikan aktivitas budidaya.
“Akibatnya, produksi menurun drastis dan berdampak langsung pada perekonomian lokal,” ungkap Nasir.
Masyarakat juga mengusulkan perbaikan infrastruktur, seperti peningkatan kualitas jalan lingkungan, gang-gang kecil, serta rehabilitasi rumah tidak layak huni.
Kemudian permasalahan strategis di wilayah perbatasan, khususnya di Kecamatan Sei Manggaris tepatnya di Kanduangan dan Seikapal yang berbatasan langsung dengan Malaysia juga menjadi perhatian serius.
Beberapa usulan masyarakat antara lain perbaikan sarana Pelabuhan Sungai Ular dan pemasangan rambu-rambu laut sebagai penanda batas wilayah perairan Indonesia-Malaysia.
Warga juga mengeluhkan kelangkaan dan tingginya harga BBM yang mencapai Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per liter. Kondisi ini diduga disebabkan oleh larangan bongkar muat BBM di pelabuhan rakyat Kanduangan oleh oknum tertentu, serta ketiadaan pelabuhan resmi.
Masyarakat turut mengusulkan peningkatan status Pusat Kesehatan Pembantu (PUSTU) menjadi Rumah Sakit Pratama, mengingat jumlah rujukan pasien ke RSUD Nunukan yang mencapai sekitar 900 orang setiap bulan.
Aspirasi lain yang disampaikan mencakup perbaikan sarana pendidikan, pembangunan jalan tani, akses ke tempat pemakaman, pendirian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di KM 5, serta penyediaan sarana air bersih berupa sumur bor maupun jaringan PDAM.
Muhammad Nasir menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan suara rakyat melalui jalur formal di DPRD Provinsi. Ia juga berjanji akan menyampaikan seluruh masukan masyarakat kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pemangku kepentingan terkait.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam