TANJUNG SELOR – Permasalahan ketahanan pangan di Kabupaten Bulungan, Kaltara menjadi tanggungjawab bersama semua pihak. Hal itu diungkapkan Komandan Brigif 24 Bulungan Cakti, Letkol Infantri Toni Sri Hartanto
Letkol Infantri, Toni Sri Hartanto menjelaskan, pihaknya mendapatkan arahan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) kepada jajaran di seluruh tanah air, untuk melaksanakan program ketahanan pangan.
Di Kabupaten Bulungan kata dia, berbicara soal ketahanan pangan tentu tidak hanya berbicara padi, tetapi juga di bidang urusan peternakan.
“Iya, soal ketahanan pangan ini kita mendapatkan arahan dari KASAD. Di Bulungan salah satu yang kita laksanakan yakni membantu petani peternakan, kolaborasi dengan Bulungan Mandiri Fam,” ucapnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, apabila di wilayah Kabupaten Bulungan bisa berswasembada kambing, otomatis harganya akan lebih terjangkau dan tidak perlu lagi impor atau didatangkan dari luar Tanjung Selor.
“Seperti didatangkan dari Pulau Jawa, tapi cukup yang ada di dalam daerah dioptimalkan,” jelasnya.
Karena kebutuhan akan daging kambing dalam satu bulan di Tanjung Selor, mencapai ratusan per bulan, dan hari ini pasar belum mampu menjawab kebutuhan tersebut.
“Itu rata-rata untuk angka, belum untuk yang lain,” jelasnya.
Apalagi bulan depan sudah mulai kurban, jadi kebutuhan untuk daging ini di Tanjung Selor diprediksi akan semakin meningkat. Sementara, hari ini untuk kebutuhan daging kambing itu sendiri masih suplai dari luar Bulungan.
Diharapkan, dengan adanya pengembangan kambing boor di Bulungan, dapat meningkatkan keinginan masyarakat serta mampu menjawab kebutuhan pasar.
Program ketahanan pangan, kata dia, terlebih dahulu diterapkan ke anggota TNI dan diharapkan masyarakat dapat mengikuti dan menerapkan hal serupa.
“Tidak perlu langsung besar, tahap awal satu dua ekor dulu. Mumpung masih ada pendampingnya,” kata dia.
Keinginan untuk melihat langsung di Peternakan Bulungan Mandiri Fam, saat dirinya tengah berkeliling kompleks Brigif 24 BC dan melihat ternak kambing di lokasi sekitar.
Begitu dicari tau, peternakan kambing itu berkolaborasi dengan pak Ashe. Setelah diketahui, diarahkan ke anggota untuk berjanji bertemu dengan owner Bulungan Mandiri Fam.
“Begitu ketemu ngobrol terkait dengan prospek peternakan dan ketahanan pangan dan ada anggota saya termotivasi untuk bekerjasama dengan pak Ashe, sehingga terjalin kerjasama dalam bidang peternakan,” tuturnya.
Sementara itu, Owner Bulungan Mandiri Fam, Chito Karno (Ashe) menambahkan, melihat luas lahan di Brigif 24 Bulungan Cakti begitu luas. Kalau tidak dioptimalkan, akan menjadi lahan potensi dan terkesan sia-sia karena tidak dimanfaatkan.
“Saya melihat potensi di Brigif lahannya luas,” kata Chito Karno (Ashe).
Kemudian muncul keinginan anggota TNI di Brigif juga bisa dikerjasama untuk beternak. “Dan ternyata gayung bersambut, sehingga kita buatkan perjanjian kerjasama dalam beternak,” tukasnya.
Setelah berbicara lebih lanjut, ternyata program ini ada kaitannya atau sinkron dengan apa yang diarahkan oleh Kasad, dalam hal ketahanan pangan. Karena memang, urusan ketahanan pangan ini tidak hanya melulu di padi, tapi juga dalam urusan peternakan. (tin)
Editor: Yusva Alam