spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kuota Kedokteran UBT Naik, Mayoritas Diisi Anak Kaltara

TARAKAN — Universitas Borneo Tarakan (UBT) kembali membuka penerimaan mahasiswa baru untuk Fakultas Kedokteran (FK) di tahun akademik 2025/2026. Tahun ini, total kuota meningkat, dari yang sebelumnya 40 menjadi 50 mahasiswa.

Rektor UBT, Prof. Yahya Ahmad Zein menyampaikan, bahwa animo masyarakat sangat menggembirakan, terutama karena banyaknya putra-putri daerah Kalimantan Utara (Kaltara) yang berhasil lolos seleksi.

“Nanti di Tes Mandiri masih ada sisa 12 kuota lagi,” terang Prof. Yahya, Senin (9/6/2025).

Menariknya, pada seleksi nasional kali ini, mayoritas mahasiswa yang diterima berasal dari wilayah Kalimantan Utara.

“Jadi kalau kita lihat alhamdulillah ini hampir mewakili seluruh kabupaten kota yang ada di Kalimantan Utara. Kabupaten Tanah Tidung ada, kemudian dari Kabupaten Nunukan ada, dari Kota Tarakan sendiri juga ada,” jelasnya.

Tahun ini menjadi tahun kedua penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran UBT. Pada tahun pertama, kuota hanya tersedia untuk 40 mahasiswa. Peningkatan kuota menjadi 50 orang menunjukkan komitmen universitas dalam mendukung penguatan layanan kesehatan di daerah.

Prof. Yahya juga menjelaskan, bahwa dari sisi infrastruktur, gedung Fakultas Kedokteran sudah tersedia, dan kini tengah dalam proses pelengkapan fasilitas internal. “Saat ini kami sedang menyiapkan perlengkapan laboratorium dan alat praktik, termasuk kebutuhan khusus seperti kadaver. Mahasiswa angkatan pertama kini sudah masuk semester 3, jadi kita sudah mulai menyesuaikan dengan kebutuhan kurikulum,” katanya.

Dari sisi sumber daya manusia, UBT telah mengirimkan 10 orang dosen untuk melanjutkan studi, dan beberapa di antaranya dijadwalkan kembali tahun ini. Untuk sementara, UBT juga menggandeng dokter-dokter spesialis di Kalimantan Utara yang telah memiliki jenjang pendidikan S2 sebagai tenaga pengajar.

“Kami juga terus menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi besar seperti UGM, ULM, dan Unhas. Ini penting untuk mendukung sistem kurikulum dan praktik kedokteran yang memiliki kekhususan tersendiri,” tambahnya.

Terkait lokasi praktik mahasiswa, Rektor UBT menyebutkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Jusuf SK telah disiapkan sebagai rumah sakit pendidikan. “Pak Gubernur sudah menyatakan komitmennya sejak awal untuk mendukung rumah sakit ini sebagai sarana pendidikan kedokteran,” ujarnya.

Sementara itu, kebutuhan alat laboratorium dan praktik dasar terus diinventarisasi secara bertahap.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER