spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kunlap Dewan di RT 17 Karang Anyar Pantai Ricuh, Ini Penyebabnya

TARAKAN – Kunjungan lapangan (Kunlap) Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan di RT 17 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat, Jumat (20/6/2025) pagi, berakhir ricuh. Kunjungan yang dimaksudkan untuk memediasi sengketa jalan antara warga dan pemilik lahan, justru diwarnai aksi saling serang di lapangan.

Ketua Komisi I DPRD Tarakan, Adyansa, menjelaskan, permasalahan bermula dari laporan masyarakat terkait akses jalan yang diklaim sebagai milik pribadi oleh seorang warga bernama David. Padahal, jalan tersebut selama ini digunakan secara umum oleh warga sekitar.

“Jadi kami menerima laporan adanya klaim kepemilikan terhadap jalan yang digunakan masyarakat. Jalan ini dibangun secara pribadi, tapi digunakan secara umum. Maka kami turun ke lapangan bersama instansi terkait untuk memastikan kondisi sebenarnya,” ujar Adyansa.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut perwakilan dari Lurah Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat, BPN Tarakan, Dinas Perkim, Polres Tarakan, pemilik lahan, serta perwakilan warga RT 17.

Komisi I berharap kehadiran mereka bisa menjembatani persoalan, agar tidak menimbulkan konflik lebih luas.

“Saya sudah sampaikan ke masyarakat, bila ini bisa diselesaikan secara musyawarah, percayakan prosesnya kepada kami. Warga pada dasarnya hanya ingin jalan tersebut tetap bisa digunakan,” imbuhnya.

Adyansa mengonfirmasi pihaknya telah memeriksa dokumen sertifikat hak milik yang dimiliki oleh David, dan akan menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak-pihak terkait untuk mencari solusi.

“Saya lihat ada sertifikatnya. Saya sudah instruksikan agar dilakukan pengukuran ulang sesuai data pertanahan. Kita ingin masalah ini segera diselesaikan, agar tidak menimbulkan pertikaian di masyarakat,” jelas Politisi PKS ini.

Namun sayangnya, suasana di lapangan memanas dan berujung pada kericuhan antara masyarakat dan rombongan pemilik lahan. Adyansa menyayangkan insiden yang terjadi, meskipun pihaknya hadir untuk menengahi dan mencari solusi.

“Kericuhan ini sangat kami sesalkan. Belum lama kami tiba di lokasi, sudah terjadi aksi provokasi dan gesekan antara warga dan pihak pemilik lahan,” ujarnya.

Menurutnya, keributan kemungkinan dipicu oleh ketegangan yang sudah terjadi sebelumnya, meski beberapa kali telah dimediasi oleh pihak kelurahan.

“Mungkin ini adalah puncaknya. Sebelumnya memang sudah beberapa kali dilakukan mediasi, jadi saat kami datang, emosinya sudah tinggi,” ujarnya.

Adyansa menyebutkan, kericuhan berhasil diredam dan semua pihak telah ditenangkan. Dia meminta masyarakat untuk menghormati proses penyelesaian yang sedang berlangsung, dan menyerahkan penanganan pada pihak berwenang.

Dia juga membenarkan bahwa salah satu yang menjadi korban pengeroyokan dalam insiden tersebut, merupakan anggota tim kuasa hukum pemilik lahan. Namun, situasi telah terkendali dan tidak berlanjut lebih jauh.

“Alhamdulillah sudah ditenangani semua. Dari pemilik lahan, dari masyarakat juga,” pungkas Adyansa.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER