TARAKAN – Penyuluh pertanian memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan di setiap daerah.
Namun sayang, beberapa daerah termasuk Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih kekurangan penyuluh pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan, Eddy Suriansyah mengungkap saat ini penyuluh pertanian hanya ad 10 orang.
Dia menilai angka ini masih kurang jika mengacu pada standar nasional. Semestinya, setiap kelurahan minimal memiliki satu penyuluh pertanian.
“Di Tarakan ini terdapat 145 kelompok tani. Kemudian penyuluh PNS 10 orang termasuk PPPK. Artinya masih kurang 10 jika menghitungnya karena Tarakan memiliki 20 kelurahan,” ucapnya di Tarakan, baru-baru ini.
Menurutnya, penyuluh pertanian memiliki peran penting dalam memberi pendampingan kepada kelompok tani. Mulai dari pengolahan tanah, masa tumbuh sampai dengan panen.
“Kalau ikuti standar Kementan, disampaikan Pak PJ minimal 20 penyuluh. Dan kita baru separuh,” paparnya.
Diakuinya, upaya menambah penyuluh pertanian sudah sering diusulkan pihaknya. Namun belum mendapat kepastian dari pemerintah pusat.
“Persoalannya sistem penggajian dan fasilitas lain, regulasi yang keluar kemarin diserahkan ke dinas. Ini kan persoalan kalau misal kita angkat, dalam satu dinas, melalui dinas atau walikota. Karena ada didasari regulasi lengkap, maka rekrutmen berdasarkan regulasi sehingga berbeda,” kata dia.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini Kementerian terkait sedang berupaya memenuhi kekurangan penyuluh. Dia pun berharap agar kekurangan ini dapat segera teratasi sehingga Tarakan dapat mewujudkan swasembada pangan. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika