TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A Paliwang menerima hibah lahan seluas 8 hektare dari pewaris Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin untuk dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Lahan tersebut akan diperuntukkan membangun kembali Istana Kesultanan Bulungan dan Rumah Bertanduk.
“Semoga dengan hibah lahan ini dapat menghidupkan kembali kejayaan Kesultanan Bulungan seperti dahulu, menjadi salah satu pusat pariwisata wilayah di Kaltara. Di Jakarta, kita tau terdapat nama Bulungan yang merupakan penghormatan dari kerjaan Belanda bagi ujarnya, Senin (26/12/2022).
Bahkan, Zainal meminta Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Kaltara, Bastian Lubis untuk menelusuri sejarah Panjang Kesultanan Bulungan hingga diabadikan menjadi kawsan di Batavia.
“Bulungan di sana itu bukan asal nama, ada sejarahnya, Ini harus kita telusuri Pak Bastian, harus ada kompensasi dari DKI Jakarta untuk turut membangun, merekonstruksi Kesultanan ini, melihat PAD-nya yang tinggi,” tegasnya.
Gubernur juga mengapresiasi gerak cepat Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd., M.Si., yang telah merevitalisasi Rumah Bertanduk yang sebelumnya dalam kondisi memprihatinkan.
“Kita lihat di depan kita sudah nampak kemegahan rumah bertanduk. Tepuk tangan untuk Bupati Bulungan. Saya juga berharap keluarga Kesultanan Bulungan yang ada di Tanjung Palas ini, dapat tergerak hatinya untuk menambah hibah tanah ini agar kita bisa membangun Kesultanan Bulungan seperti dahulu. Pasalnya, ada tiga bangunan induk, dengan luas 8.000 meter persegi itu belum cukup. Mudah-mudahan ahli waris Kesultanan yang lain bisa mengikuti apa yang sudah dilakukan Yang Mulia Datu Dissan, sehingga kita bisa mendirikan kembali kejayaan Kesultanan Bulungan yang ada di Kaltara ini,” ungkap orang nomor satu di Kaltara tersebut.
Pemprov berkomitmen membangun kembali Kesultanan Bulungan yang merupakan saksi sejarah panjang di utara Indonesia ini. Pembangunan akan disesuaikan bentuk aslinya mengikuti dokumen, foto, bentuk bangunan Kesultanan Bulungan lampau.
“Kita akan desain ulang namun tidak meninggalkan bentuk asli Kesultanan Bulungan. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun sebesar Rp 50 Miliar dan tidak hanya bersumber dari APBD saja, namun juga dari APBN dan mudah-mudahan Ketua TGUPP juga bisa menerobos untuk mencari donatur dari kementerian terkait yang berhubungan dengan pembangunan istana ini,” ungkap Gubernur.
Revitalisasi secara menyeluruh Komplek Keraton Kesultanan Bulungan ini sudah bisa dipergunakan pada tahun 2024.
“Kita mulai bangun 2023, sehingga tahun 2024 InsyaAllah istana ini sudah kita bisa nikmati bersama,” tutup Gubernur. (Chai/DKISP Kaltara/dez)