TANJUNG REDEB – Abrasi di Pulau Derawan kian meluas, terlebih sudah 100 meter bibir pantai yang tergerus akibat proses pengikisan tersebut.
Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah meminta pihak terkait segera melakukan penanganan. Apalagi, Pulau Derawan merupakan destinasi wisata andalan Bumi Batiwakkal.
Dirinya pun menekankan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera melakukan penanganan intensif terhadap kondisi tempat wisata tersebut.
“Palau derawan itu sudah masuk kedalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), jadi harus di prioritaskan,” ujarnya, Rabu (28/2/2024).
Meski Pulau Derawan masuk ke dalam kawasan strategi pariwisata, hanya saja prioritas pemerintah pada tahun 2022 hingga 2023 lalu, bukan pengembangan KSPN melainkan pembangunan IKN.
Sehingga, peningkatan kawasan pariwisata baru akan dimulai pada 2025 mendatang. “Cuma waktu itu fokusnya ke IKN, jadi memang disarankan di 2025 nanti,” ungkapnya.
“Jadi maksud saya itu pemerintah harus konsen melengkapi persyaratan untuk persiapan di tahun depan. Jadi bisa direalisasikan secara bertahap,” tambahnya.
Ia berharap, pembenahan Pulau Derawan, khususnya penanganan abtasi pantai bisa direalisasikan sesegera mungkin.
Mengingat, kondisi yang dialami destinasi wisata tersebut cukup mengkhawatirkan. “Harapan saya bisa ditanggulangi secepat. Kalau kita lihat disana sudah ada beberapa rumah yang terkena dampak abrasi dan ini sangat disayangkan,” tandasnya. (adv/and)