TARAKAN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tarakan tengah mendalami dugaan Pungutan Liar (Pungli) di Konida Fitnes yang berlokasi di Stadion Datu Adil.
Konida merupakan tempat fitnes yang dikelola oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tarakan.
Kepala Kejari Tarakan, Meylani melalui Kepala Seksi Intelijen, Harismand mengatakan, dugaan Pungli tersebut dilaporkan pada akhir Juli 2024.
Dalam laporan itu, terdapat beberapa poin laporan di antaranya, dugaan pungli dan pemeliharaan alat fitnes.
“Kami sudah buat telaahan, dan kami sedang mendalami terkait laporan pengaduan itu,” katanya di Tarakan belum lama ini.
Dari laporan itu, pihaknya mendapat informasi bahwa ada dugaan penarikan uang terhadap masyarakat yang menggunakan alat fitnes di lokasi tersebut.
“Pada intinya terkait itu kami masih mendalami, dan memanggil beberapa orang yang terkait dalam Lapdu itu. Pada dasarnya kami mau cari tahu kebenarannya dulu,” tegasnya.
Kata dia, penarikan uang terhadap masyarakat yang menggunakan alat fitnes di lokasi tersebut seharusnya masuk ke dalam kas KONI Tarakan. Namun, diduga penarikan tersebut terindikasi pungutan liar oleh beberapa oknum yang diduga mengelola Konida Fitnes Tarakan.
“Kalau pejabat KONI Tarakan belum kami panggil. Baru dari bawah, untuk orang yang mengurus alat-alat fitnes itu. Misalnya si A yang menjaga di situ. Nah baru dari bawah itu yang kami periksa,” ungkapnya.
Setelah menerima laporan itu, Kejari Tarakan pun telah melakukan pemanggilan kepada dua orang untuk klarifikasi terkait hal tersebut.
Pihaknya juga akan mendalaminya kepada penanggungjawab dari Konida Fitnes Tarakan. Termasuk menelusuri apakah lokasi tersebut merupakan aset negara atau murni milik KONI Tarakan.
“Gedungnya di stadion itukan milik Pemkot Tarakan, sedangkan KONI kan pisah. Makanya kami juga nanti panggil orang dari Pemkot atau KONI juga,” sebutnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam