TARAKAN – Cuaca panas ekstrem di Tanah Suci menjadi tantangan bagi jemaah haji asal Tarakan. Suhu di Mekkah dan sekitarnya kini mencapai kisaran 50 derajat Celsius. Meski demikian, para jemaah tetap menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan lancar.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Tarakan, H. Asmawan, memastikan seluruh jemaah asal Tarakan dalam kondisi sehat. “Alhamdulillah, semua ibadah utama mulai dari wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, lempar jumrah di Mina, hingga tawaf dan sai di Mekkah sudah terlaksana dengan baik,” ujarnya, dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (15/6/2025).
Di tengah cuaca yang begitu panas, para jemaah dihimbau untuk menjaga kondisi tubuh dengan disiplin menggunakan masker, kacamata hitam, serta rutin menyemprotkan wajah menggunakan alat yang disediakan oleh Dinas Kesehatan.
Namun, gejala ringan mulai muncul di kalangan jemaah. Beberapa dilaporkan mengalami flu dan batuk akibat suhu yang terlalu tinggi. Hj. Murni, salah satu jemaah, mengungkapkan dirinya dan ibunya, Hj. Hadija, tetap sehat, meskipun suhu terasa menyengat. “Panas sekali, sampai 50 derajat, tapi Alhamdulillah kami baik-baik saja. Hanya sebagian jemaah mengalami flu dan batuk,” katanya.
Ia juga menuturkan bahwa selama di Mekkah belum pernah turun hujan. Meski begitu, tidak ada laporan jemaah asal Tarakan yang mengalami gangguan kesehatan serius ataupun meninggal dunia.
Untuk jadwal kepulangan, jemaah asal Tarakan dibagi dalam dua kelompok. Kloter 5 dijadwalkan pulang pada 22 Juni 2025, sedangkan Kloter 6, yang diikuti Hj. Murni dan rombongan, akan kembali pada 24 Juni 2025. “Kami berharap perjalanan pulang nanti lancar dan semua tiba dengan selamat di Tarakan,” harapnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika