TANJUNG SELOR – Intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi atensi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan.
Namun, dari data yang diperoleh untuk karhutla pada tahun 2023 alami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun, intensitasnya banyak akan tetapi luasan wilayah dari karhutla tersebut berkurang.
“Selain itu, kita juga telah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap Desa dan Kelurahan di Bulungan,” ucap Kalak BPBD Bulungan, Rafidin.
Masyarakat Peduli Api (MPA) kata dia telah tersebar di 12 Desa di 7 Kecamatan di Kabupaten Bulungan. Tahun ini, rencananya akan dibentuk di Kecamatan lainnya seperti di Kecamatan Peso, Peso Hilir dan termasuk wilayah yang dengan kategori rawan kebakaran.
“Selain itu, juga wilayah tersebut yang merupakan aksesnya jauh akses jalan transportasi yang cukup jauh,” jelasnya.
Dari 7 Kecamatan yang telah terbentuk MPA seperti di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Desa Sajau dan Sajau Hilir. Sedangkan, Kecamatan yang belum itu seperti di Kecamatan Sekatak, karena masih baru masuk 2 Desa, seperti Desa Pungit dan Pentian.
“InsyaAllah kita akan perjuangkan tahun ini, dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran daerah,” ulasnya.
Dikatakan, MPA ini mempunyai tugas dan fungsi mencegah terjadinya karhutla. Melakukan pemadaman awal dan mendukung pemadaman yang dilakukan (baik peralatan tangan maupun peralatan mekanis) termasuk meningkatkan kepedulian masyarakat di masing-masing desa.
Disamping itu, tugas MPA memberikan informasi terkait kejadian karhutla menyebarluaskan informasi peringkat bahaya kebakaran hutan dan lahan serta melakukan penyuluhan secara mandiri atau bersama-sama dengan para pihak. (tin/and)
Editor: Andhika