TANJUNG SELOR – Pelaksanaan pasar murah di berbagai wilayah, hingga pemantauan stok bahan kebutuhan pokok penting masyarakat, dilakukan oleh pemerintah daerah.
Kolaborasi antara Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) melalui tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bulungan, hal itu dilakukan guna mengantisipasi lonjakan harga menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Dari laporan yang diterima Bupati Bulungan Syarwani tim TPID Kabupaten Bulungan, beberapa langkah strtategis yang dilakukan untuk menekan lonjakan harga mejelang Hari Raya Idul Fitri.
“Ada beberapa hal yang telah kita laksanakan yang pertama pasar murah, kegiatan yang paling penting dalam rangka stabilisasi harga pasar,”ucap Syarwani, belum lama ini.
Menurutnya, selama Ramadan 1445 Hijriah ada 5 kegiatan pasar murah yang akan digelar. Salah satunya kegiatan pasar murah yang telah dilaksanakan pada 13 Maret 2024 di Desa Wono Mulyo Tanjung Palas Timur. Kolaborasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Agen Tina.
“Melalui komoditas yang digelar berupa beras, minyak goreng, gula pasir, telur. Barang yang dijual di pasar murah merupakan komoditas yang paling dibutuhkan masyarakat,”tuturnya.
Kemudian, pada 20 Maret lalu juga digelar pasar murah oleh Disperindagkop Bulungan di Halaman Kantor Bupati Bulungan. Bekerjasama dengan agen dan Bulog sebagai supliernya, berupa beras SPHP, minyak goreng, hingga gula pasir.
Selain itu, kata bupati pada Selasa 26 Maret 2024 di Aula DKUMPP Disperindagkop Bulungan juga digelar pasar murah. Dengan melibatkan banyak distributor seperti Bulog, Agen Tina, Panen Raya dan juga Agen Sembako Bintang Borneo.
Dengan menjual Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) seperti beras, minyak goreng, tepung, margarin, susu, bawang merah, bawang putih hingga tepung. “Laporan yang saya terima 2 titik pasar murah juga akan digelar pada 28 Maret di Kecamatan Sekatak dan 4 April di Tanjung Palas Timur di wilayah Mangkupadi,”jelasnya.
Selain pasar murah upaya Disperindagkop menjaga stabilitas harga dengan melakukan pemantauan stok kebutuhan pokok secara berkala di beberapa agen besar termasuk menjaga agar penjualan tidak melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
Disperindagkop juga melakukan sosialisasi belanja bijak, salah satu permasalahan menjelang Hari Raya Idul Fitri mulai marak oknum yang melakukan penimbunan. Termasuk prilaku panic buying masyarakat menjelang hari raya. Langkah strategis lainya dengan dibukanya Toko Murah Benuanta TPID di Pasar Induk.
Kerjasama antara Pemda Bulungan, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltara dan juga Bulog. “Dengan adanya Toko Murah Benuanta yang beroprasi di Pasar Induk adalah langkah strategis menjaga stabilitas harga,”tukasnya.
Untuk menjaga pasokan bahan kebutuhan pokok yang selama ini masih di pasok dari wilayah Samarinda dan Kabupaten Berau Kalimantan Timur (Kaltim). Disperindagkop juga telah menjalin komunikasi khusus dengan pihak SPBU untuk memprioritaskan truk pengangkut Sembako terutama yang telah memiliki surat rekomendasi dari Disperindagkop Bulungan.
“Jangan sampai truk pengangkut kebutuhan pokok ini mengantri berhari-hari hanya untuk dapat Solar. Yang berakibat pasokan Sembako jadi langka memicu terjadinya inflasi,”jelasnya.
Dengan tingginya angka permintaan daging ayam di Kabupaten Bulungan yang selama ini sebagian besar dikirim dari Berau. Bupati Bulungan melalui Disperindagkop juga telah menjalin kerjasama dengan PT Japfa.
Untuk memfasilitasi kerjasama dengan para peternak lokal untuk meningkatkan produksinya sehingga kebutuhan ayam potong dari Berau bisa dikurangi.
“Kebutuhan ayam potong di Tanjung Selor sekitar 7000 ekor per hari. Jadi cukup besar kebutuhanya sehingga kita upayakan kebutuhan ini bisa dipenuhi oleh peternak lokal kita,” pungkasnya. (tin/and)
Editor: Andhika