TARAKAN – Wali Kota Tarakan Khairul, memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tarakan (TPID) Triwulan IV yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wali Kota pada Jumat, (20/10/2023).
Rapat yang diikuti unsur TPID Kota Tarakan ini dilaksanakan untuk memastikan pengendalian inflasi di Kota Tarakan terus berjalan sesuai harapan di tengah tantangan berbagai kondisi lokal dan internasional.
Khairul mengatakan, dari hasil High Level Meeting terdapat beberapa rekomendasi kebijakan yang disampaikan pada pertemuan ini di antaranya yaitu pelaksanaan pasar murah komoditas pangan utama paling tidak satu kali dalam satu bulan di Kota Tarakan.
Kemudian, dilakukan optimalisasi anggaran belanja tidak terduga sesuai tata kelola keuangan daerah, terus menggali peluang potensi kerja sama antar daerah untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan, optimalisasi penyerapan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan mempertimbangkan potensi dampak risiko El Nino.
“Terakhir, dilakukan penguatan komunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai untuk penambahan frekuensi penerbangan sehingga tercipta kompetisi harga yang sehat,” ucap Wali Kota Tarakan, Khairul, Jumat (20/10/2023).
Beberapa rekomendasi ini diambil mengingat harga pangan dan jasa transportasi merupakan penyumbang inflasi yang dominan di Tarakan.
“Angka inflasi terakhir di September Month to Month 2023 terkendali di angka 0,33 persen. Lima jenis barang atau jasa penyumbang tertinggi inflasi bulanan (mtm) di Tarakan, di antaranya beras sebesar 0,04 persen, ikan layang sebesar 0,03 persen, kacang panjang sebesar 0,02 persen, kangkung sebesar 0,02 persen dan biskuit sebesar 0,02 persen,” ungkap Khairul.
Selain kebijakan tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tarakan, juga menerapkan strategi 4K untuk pengendalian inflasi. Yang pertama, menjaga ketersediaan pasokan dengan melakukan koordinasi bersama Perum Bulog dan distributor. Selain itu, rutin melakukan sidak pasar secara rutin.
Yang kedua, menjaga keterjangkauan harga dengan melakukan monitoring harga di pasar tradisional setiap hari. Serta melakukan operasi pasar di sejumlah titik.
Yang ketiga, menjaga kelancaran distribusi yakni melakukan kerjasama dengan stakeholder transportasi dan mempermudah kelancaran lalulintas arus distribusi barang dan jasa. Dan keempat, melakukan komunikasi efektif dengan melakukan sosialisasi belanja bijak kepada masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“Secara keseluruhan, inflasi di Tarakan terus terkendali, bahkan pada 31 Agustus 2023 lalu, Tarakan meraih TPID Awards sebagai pengendalian inflasi terbaik se-Kalimantan,” pungkas Khairul. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika