TARAKAN – Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, terus merangkak naik dan saat ini telah mencapai Rp 17.000 per kilogram untuk beras kualitas premium. Kenaikan harga beras ini dikeluhkan banyak masyarakat, namun belum menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.
Menurut pedagang beras di Pasar Gusher Tarakan, seluruh kualitas beras, termasuk beras kualitas medium dan rendah, mengalami kenaikan harga. Salah satu pedagang beras, Wahyu (27), mengatakan harga beras di Pasar Gusher tembus Rp 17 ribu per kilogram untuk kategori premium.
“Stabil di harga Rp 17.000. Dari harga Rp 13.000 sebulan yang lalu, kemudian naik menjadi Rp 15.000 dan kini sudah mencapai Rp 17.000. Itu beras merek Lahap dan Lele,” ungkapnya saat ditemui di Pasar Gusher, Rabu (11/10/2023).
Selain premium, beras kategori medium juga mengalami kenaikan. Dari yang sebelumnya Rp 12.000, kini naik menjadi Rp 15.000 hingga Rp 16.000. “Beras medium itu jenis beras Nusantara,” lanjutnya.
Wahyu mengatakan untuk beras premium dan medium stoknya relatif aman, karena pengiriman dari luar daerah seperti Sulawesi masih lancar. Hanya saja, katanya, stok yang habis hanya beras Bulog. Namun dia tak menjelaskan secara jauh penyebab beras Bulog kosong. “Ada sih barangnya di sana, tapi belum dikeluarkan dari gudang. Gak tahu kapan keluar karena kalau saya telpon kesana susah diangkat,” katanya.
Imbas dari kenaikan harga beras ini, lanjut Wahyu, banyak masyarakat yang mengeluhkan hal tersebut. Namun dia menyebut belum ada penurunan daya beli masyarakat. “Otomatis ada keluhan karena harga beras tinggi, namun daya beli masyarakat masih stabil aja,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, saat dilakukan pemantauan harga beras di Pasar Gusher pada Selasa (26/9/2023) lalu. Menurut Sandi (29), pedagang Pasar Gusher, harga beras untuk kategori premium seperti Lahap dan Lele, berada di kisaran Rp 14.000-15.000 per kilogram. Sementara untuk beras medium berada di kisaran harga Rp 12.000. (APC)