TENGGARONG – Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) tengah mempersiapkan konsep festival wisata sebagai upaya inovatif untuk meningkatkan daya tarik destinasi unggulan sekaligus mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2025. Festival ini rencananya akan digelar langsung di lokasi-lokasi wisata andalan seperti Pulau Kumala, Waduk Panji, Planetarium Jagad Raya, dan Pantai Tanah Merah Samboja.
Konsep ini dirancang untuk menyuguhkan pengalaman unik bagi pengunjung melalui hiburan rakyat, konser musik, bazar kuliner, dan berbagai kegiatan budaya, yang juga mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Fatrianta, menjelaskan bahwa konsep festival ini merupakan bagian dari strategi untuk menarik lebih banyak wisatawan. Sekaligus memberikan pengalaman unik bagi pengunjung.
“Kami sedang mematangkan konsep festival yang menghadirkan hiburan rakyat seperti konser musik, bazar kuliner, dan aktivitas budaya langsung di lokasi wisata,” ungkap Ridha, Senin (25/11/2024).
Festival ini dirancang untuk memberikan hiburan gratis kepada masyarakat, tetapi tetap dengan penerapan tarif masuk ke destinasi wisata. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memberdayakan pelaku UMKM dengan memberikan mereka ruang untuk memamerkan produk unggulan.
Ridha menyebut, pendekatan ini memiliki efek domino yang besar. Tidak hanya mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal melalui pelibatan masyarakat dalam setiap kegiatan.
“Festival ini tidak hanya menambah daya tarik wisata, tetapi juga menjadi platform untuk pelaku UMKM dan seniman lokal mempromosikan produk serta karya mereka,” jelasnya.
Untuk merealisasikan ide ini, Dispar Kukar akan bersinergi lintas bidang guna memastikan pelaksanaan festival berjalan lancar dan optimal. Ridha optimistis, dengan dukungan berbagai pihak, target retribusi tempat wisata sebesar Rp 1,5 miliar pada 2025 dapat tercapai.
Festival Wisata 2025 diharapkan menjadi momentum baru dalam pengelolaan pariwisata Kukar, sekaligus bukti nyata komitmen Pemkab Kukar untuk mengembangkan destinasi unggulan dengan pendekatan kreatif dan inklusif.
“Ini adalah langkah inovatif untuk memaksimalkan potensi wisata daerah. Dengan konsep ini, kami yakin dampaknya akan terasa langsung bagi sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat,” tutupnya. (Adv)