TARAKAN – Suasana duka menyelimuti keluarga Nisa setelah adiknya, Muhammad Fathir Adhar (12), dilaporkan tenggelam di Muara Sungai Jembatan Bongkok, RT 21, pada Minggu (25/5/2025). Hingga kini, proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Fathir merupakan anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya, setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat bencana tsunami yang melanda Palu pada tahun 2018. Ia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-12 pada 22 Mei lalu.
“Baru kemarin tanggal 22 Mei ulang tahun, saya belikan kue buat dia,” kenang Nisa sambil menahan tangis.
Nisa menuturkan bahwa sebelum kejadian, Fathir sempat meminta neneknya untuk dibuatkan makanan. Namun, sebelum sempat menyantapnya, ia sudah pamit untuk bermain bersama teman-temannya.
“Katanya minta makan sama nenek. Pas sudah dimasak mie, dia sudah pergi main. Nggak sempat makan,” tutur Nisa.
Fathir diketahui baru menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah dasar dan berencana melanjutkan ke pondok pesantren. Saat ini, keluarga tengah dalam proses mencari sekolah yang sesuai untuknya.
“Dia pengen sekali masuk pondok. Kami lagi proses daftarkan dia,” ujar Nisa.
Di mata Nisa, Fathir dikenal sebagai anak yang aktif dan ceria. Namun, ia juga kerap membuat keluarganya khawatir karena sering bermain hingga larut malam. Kabar tenggelamnya Fathir pertama kali diketahui setelah ia tak kunjung kembali ke rumah. Pihak keluarga dibantu polisi dan warga sekitar segera melakukan pencarian, namun hingga kini jasadnya belum ditemukan.
Peristiwa ini menjadi luka mendalam bagi keluarga yang sejak lama berjuang membesarkan Fathir di tengah keterbatasan setelah kehilangan orang tua. Kini, mereka hanya bisa berharap agar Fathir segera ditemukan dalam keadaan selamat. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika