TENGGARONG – Sejumlah upaya dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar), dalam upaya pengentasan kemiskinan bagi nelayan dan pembudidaya ikan. Salah satunya dengan meluncurkan program inovatif Nyaman Bejukut.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menjelaskan program Nyaman Bejukut ini bertujuan untuk membantu kelompok nelayan dan pembudidaya ikan yang rentan. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas dan dukungan produksi untuk usaha mandiri, disektor perikanan.
Makna di balik Nyaman Bejukut mencerminkan harapan agar nelayan dapat hidup nyaman dan mandiri dalam usaha penangkapan ikan. Sasaran program ini adalah nelayan dan pembudidaya ikan yang tergolong miskin atau rentan miskin. Pendataan yang dilakukan berdasarkan dasar dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta Pencapaian Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Dari data yang dihimpunnya, Muslik mengatakan masih ada 5.604 warga yang berada dalam kategori kemiskinan ekstrem. Merunut data dari DTKS dan P3KE Kukar. Bahkan intervensi pun sudah dilakukan oleh DKP Kukar, sejak tiga tahun terakhir. Dengan menargetkan untuk menyelesaikan persoalan ini pada 2024.
“Sudah kami intervensi selama tiga tahun. Insya Allah tahun ini bisa tuntas,” kata Muslik.
Tak hanya itu, Muslik pun menjelaskan bahwa program Nyaman Bejukut akan terus berjalan hingga target pengentasan kemiskinan tercapai. Namun, jika kondisi di kalangan nelayan dan pembudidaya ikan sudah membaik, DKP Kukar akan mempertimbangkan untuk menghentikan program tersebut.
“Kalau sudah tuntas di sektor DKP, kami tidak lagi menganggarkan. Karena kami hanya melakukan upaya pencegahan,” pungkas Muslik. (Adv)