spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

El Nino Diperkirakan Berakhir Februari 2024

TARAKAN –  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Fenomena El Nino berakhir pada Februari 2024.

“Diperkiran berakhir kira-kira Februari 2024. Fase melemahnya itu di awal Maret 2024. Karena ada beberapa pemberitaan menggambarkan sampai pertengahan 2024. Yang jelas kami tidak pernah merilis demikian,” ucap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan, M Sulam Khilmi, Rabu (25/10/2023).

M Sulam Khilmi mengatakan bahwa El Nino merupakan fenomena pemanasan dimana kondisi air laut di Samudra Pasifik bagian tengah menjadi hangat yang berakibat suhu di permukaan bumi menjadi semakin panas.

El Nino diperkirakan akan berdampak pada musim kemarau yang lebih panjang dan kering dari biasanya pada semester kedua di tahun 2023 ini. Jumlah curah hujan akan membuat musim kemarau menjadi lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya. Sehingga pada puncak musim kemarau, masyarakat perlu lebih siap menghadapi bencana hidrometeorologis yang mungkin terjadi.

Dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini, lanjut Khilmi, beberapa daerah akan mengalami kekeringan yang panjang, sampai potensi terjadinya kebakaran hutan.

“El Nino dalam bahasa mudah nya kekeringan, intensitas hujan turun serendah-rendahnya karena adanya anomali perbedaan suhu permukaan laut antara Samudra Pasifik dan Indonesia, kemudian antara perairan Barat Indonesia dengan perairan Timur Samudra Hindia,” ungkapnya baru-baru ini di Tarakan.

Walau begitu, kata Khilmi, Kaltara tidak mengalami dampak yang signifikan dari kondisi El Nino, berbeda dengan daerah lainnya seperti Jawa dan Sulawesi yang sangat terdampak. Hal ini terjadi karena Kaltara tidak memiliki musim kemarau sehingga mengalami hujan sepanjang tahun. “Lihat aja Tarakan dan beberapa daerah di Kaltara masih terjadi hujan bahkan banjir. Jadi pengaruhnya tidak terlalu signifikan berbeda dengan daerah lain,” lanjutnya.

Namun Khilmi menyebut, fenomena El Nino berdampak secara tidak langsung di Kaltara. Dijelaskan Khilmi, sebagai daerah yang tidak memproduksi beras, dengan adanya fenomena El Nino pasokan beras akan terhambat. Hal ini terjadi karena beberapa daerah produsen beras  harus mengalami gagal panen karena adanya El Nino. Dengan gagalnya panen tersebut, tentu produksi beras akan menurun sehingga distribusi beras ke Kaltara akan terhambat. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER