spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Efisiensi Bukan Alasan, 20 Program Unggulan Tetap Jalan

TARAKAN – Meskipun pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka tengah menggalakkan kebijakan efisiensi anggaran, Wali Kota Tarakan, Khairul, menegaskan komitmennya untuk tetap merealisasikan 20 program unggulan yang menjadi janji kampanyenya.

Hal tersebut disampaikannya dalam keterangan pers 100 hari kerja yang digelar di ruang kerjanya pada Minggu (1/6/2025), didampingi Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is.

“Apakah efisiensi akan berpengaruh? Ya. Karena tentu akan membuat laju yang kita harapkan bisa kencang, menjadi agak sedikit melambat. Tetapi Insya allah dalam keyakinan saya itu bisa kita atasi,” ujar Pria 60 tahun tersebut.

Menurutnya, efisiensi anggaran bukanlah alasan untuk mengingkari janji kepada masyarakat. Sebaliknya, hal ini menjadi momentum untuk memperkuat kebijakan berbasis skala prioritas.

“Yang tidak prioritas mungkin harus kita tunda dulu,” tegasnya.

Khairul menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi pada periode ini berbeda dengan sebelumnya. Jika pada periode sebelumnya pemerintah kota harus menghadapi pandemi serta persoalan lama yang diwarisi, kini tantangannya lebih pada berkurangnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat. Padahal, dana-dana tersebut selama ini menjadi salah satu sumber penting untuk membiayai pembangunan.

“DAK ini kan hampir semua ditarik ya. Padahal, itu biasanya membantu kita untuk membangun, seperti pembangunan sekolah-sekolah. Kalau sekarang, mau tidak mau kita harus alokasikan dari APBD sendiri,” jelasnya.

Kondisi ini mendorong Pemerintah Kota Tarakan untuk menyesuaikan strategi anggaran dengan memusatkan pembiayaan pada 20 program unggulan. Khairul mengibaratkan strategi ini seperti mengatur keuangan rumah tangga.

“Kalau dulu punya uang lebih bisa makan di restoran, sekarang uang kurang, ya kita beli bahan baku dan masak sendiri. Itu contoh bagaimana kita menyesuaikan, tapi tetap makan. Artinya, program tetap jalan,” ujarnya.

Khairul memastikan bahwa seluruh program unggulan tetap akan berjalan karena program-program tersebut lahir dari kebutuhan dan aspirasi mayoritas masyarakat, bukan dari kepentingan kelompok tertentu.

Dari 20 program unggulan tersebut, dia menyebut hampir seluruhnya telah berjalan. Namun, ada satu program yang belum terealisasi, yakni pemasangan sambungan gratis gas rumah tangga yang saat ini masih dalam tahap persiapan.

Dia meyakini bahwa dengan pendekatan yang tepat, efisiensi justru bisa membawa dampak positif dalam mewujudkan pembangunan yang lebih fokus dan tepat sasaran.

Sebagai informasi, berikut adalah 20 program unggulan yang dimaksud, antara lain: peningkatan ekonomi kerakyatan, penciptaan lapangan kerja, bantuan pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan RT, pembangunan perumahan untuk rakyat, pemasangan PDAM dan Gas Alam gratis, peningkatan kesejahteraan ASN, honor, pensiunan, kader dasa wisma dan posyandu.

Selanjutnya, bantuan bagi petani dan nelayan (baik tangkap maupun budidaya), penanganan banjir, pembangunan infrastruktur dan pertanahan, peningkatan keandalan energi listrik, penyederhanaan perizinan investasi, jaring pengaman sosial, peningkatan kualitas layanan 112, optimalisasi TPA, serta pengembangan seni, budaya, olahraga, dan pembangunan kawasan terpadu. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER