TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memacu penguatan sektor peternakan sebagai bagian dari misi besar menjadikan Kukar lumbung pangan untuk Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), Pemkab Kukar menyiapkan program Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang menyasar peternak dan calon peternak milenial berusia 19–39 tahun.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan program ini akan bermitra dengan Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI), yang sudah berpengalaman membina peternak muda di berbagai daerah di Indonesia.
“Dalam waktu dekat akan kami tandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan YAPPI. Mereka sudah punya pola dan sistem inkubasi yang terbukti berhasil,” ungkap Taufik, Rabu (23/4/2025).
SPR ini akan dijalankan secara intensif selama 9 bulan pelatihan, yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas teknis, tapi juga pada pola pikir dan manajemen usaha peternakan.
Distanak menargetkan dua kecamatan dalam tahap awal program ini, yakni Muara Kaman dan Loa Kulu, yang dinilai memiliki potensi besar di sektor peternakan.
“Ini bagian dari strategi mencetak peternak milenial yang mandiri dan profesional di Kukar,” tambah Taufik.
Dengan berjalannya SPR, Pemkab Kukar berharap ke depan tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan daging dari dalam daerah, tetapi juga menjadi penyokong utama kebutuhan protein hewani untuk wilayah Kaltim dan IKN. (Adv)