TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah menegaskan pentingnya peran Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam mendukung upaya pengentasan kemiskinan berbasis pendidikan. Tak lagi pasif, SKB kini dituntut lebih aktif dan berbasis data dalam menjangkau warga putus sekolah.
Hal itu disampaikan Edi saat meresmikan operasional SKB di Kecamatan Anggana, belum lama ini. Ia menyebut, transformasi peran SKB harus dimulai dari tingkat desa dengan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai dasar perencanaan.
“Selama ini SKB hanya menunggu. Sekarang harus berubah. Kepala desa dan jajaran harus pegang data DTKS, lalu arahkan warganya yang putus sekolah untuk ikut pendidikan kesetaraan lewat SKB,” tegasnya.
Menurut Edi, rendahnya tingkat pendidikan masih menjadi salah satu penyebab utama kemiskinan di desa. Karena itu, program pendidikan kesetaraan—khususnya Paket C—harus diperkuat dengan pelatihan keterampilan yang mengarah langsung pada dunia kerja.
Ia mencontohkan keberhasilan SKB swasta di Loa Kulu yang telah bermitra dengan perusahaan untuk melatih lulusan Paket C menjadi mekanik dan sopir alat berat.
“Model seperti ini harus diperbanyak. Jadi setelah lulus, mereka punya keterampilan. Ada mitra, ada lapangan kerja. Ini yang saya sebut membangun ekosistem,” ujar Edi.
Guna mendukung transformasi tersebut, Edi meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar melalui unit pelaksana teknis (UPT) di tiap kecamatan untuk aktif membangun sinergi dengan pemerintahan desa. Setiap SKB, lanjutnya, harus memiliki data mandiri, rencana kerja, hingga anggaran sebagaimana satuan pendidikan formal lainnya.
Saat ini terdapat 15 SKB di Kukar yang tersebar di berbagai kecamatan. Tiga di antaranya telah selesai dikembangkan pada tahun 2024 lalu. Ke depan, seluruh SKB diharapkan menjadi pusat layanan pendidikan kesetaraan yang terintegrasi dengan pelatihan keterampilan.
“Kalau yang usia 50 tahun ke atas sudah sulit kita arahkan. Tapi yang masih produktif, harus kita bantu. Karena ini soal masa depan mereka dan keluarga mereka,” tutup Edi. (ADV)