TENGGARONG – Untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan keterampilan generasi muda, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar program pelatihan kerja. Program ini tidak hanya bertujuan membekali anak muda dengan keterampilan yang relevan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dari kelompok prasejahtera.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Distransnaker Kukar, Lukman, menyebutkan bahwa program ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Sasaran utama kami adalah anak-anak muda. Kami ingin mereka memiliki kompetensi yang relevan dan siap menghadapi tantangan dunia kerja,” kata Lukman, Senin (18/11/2024).
Distransnaker Kukar memprioritaskan peserta dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dalam pelaksanaan program ini. Lukman menyebutkan, 30 persen peserta pelatihan ditargetkan berasal dari kelompok prasejahtera untuk membantu mereka meningkatkan taraf hidup melalui keterampilan kerja.
“Langkah ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung masyarakat prasejahtera agar lebih berdaya dan mampu bersaing di dunia kerja,” tambahnya.
Program pelatihan ini dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan lokal, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah. Pendekatan ini memastikan bahwa materi pelatihan yang diberikan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif sesuai kebutuhan industri.
“Kami memastikan pelatihan yang diberikan dapat langsung diterapkan di lapangan, sehingga peserta memiliki pengalaman praktis yang berguna,” jelas Lukman.
Distransnaker Kukar berharap program ini tidak hanya menurunkan angka pengangguran, tetapi juga meningkatkan produktivitas tenaga kerja di wilayah tersebut. Dengan keterampilan baru, peserta diharapkan mampu menciptakan peluang kerja atau memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja lokal.
Program ini menjadi bagian dari upaya strategis Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayahnya.
“Harapan kami, para peserta tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat di lingkungan mereka,” pungkas Lukman. (Adv)