TANJUNG SELOR – Pelayanan publik prima menjadi salah satu atensi DPRD Bulungan, saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor, Selasa (8/4/2025).
Hal itu disampaikan oleh ketua DPRD Bulungan, Riyanto kepada media ini. Ia mengatakan, salah satu tujuan sidak itu guna memastikan managemen rumah sakit bisa kembali bekerja dengan optimal pasca libur panjang lebaran 1446 Hijriah tahun 2025.
“Kami ingin memastikan bahwa rumah sakit Tanjung Selor itu pelayanannya tetap baik, humanis, tetap sesuai dengan visi dan misinya,” ujar Riyanto kepada media ini.
Menyoal kejadian yang viral beberapa waktu lalu di media sosial, kata dia itu dikarenakan mis komunikasi antara dokter dan pasien.
“Pihak Rumah Sakit telah menyampaikan kronologis kejadiannya, dan menerangkan itu telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP),” terangnya.
Meski begitu, Politisi Golkar ini menambahkan, DPRD tetap mengimbau kepada pihak rumah sakit dan pihak BPJS, berkaitan dengan layanan kepada masyarakat harus peka, meskipun ada beberapa kasus atau penyakit pasien itu di luar tanggungan BPJS.
“Meskipun begitu yang terjadi, kami berharap untuk peka terhadap keluhan dan mengedepankan komunikasi yang baik untuk menghindari kesalapahaman kepada pasien,” kata dia.
Kedua, kehadiran DPRD Bulungan ingin memastikan bahwa rumah sakit di Tanjung Selor sudah berkembang dengan baik, terutama menangani keluhan pasien yang mengeluh sering rujuk keluar daerah selama ini.
“Saat ini persiapan itu sudah maksimal dan tidak ada kendala termasuk telah dilengkapi fasilitas medis yang memadai,” tuturnya.
“Kami berharap setelah diketahui kondisi RSUD Tanjung Selor DPRD akan tetap mendukung program pemerintah daerah, untuk terus meningkatkan pelayanan maupun peralatan medis yang sesuai, sehingga warga Tanjung Selor dan Bulungan umumnya tidak lagi berobat di luar.
“Itu harapan kita. Tadi disampaikan itu semua sudah dilengkapi, baik itu CT Scan MRI HD ternyata sudah siap, meskipun belum beroperasi dan baru beberapa bulan lalu. Artinya sudah meningkat dengan baik,” tukasnya.
Tinggal kemudian itu didukung untuk pengembangan sarana dan prasarana, termasuk dengan gedung dan juga rumah singgah.
“Ini yang harus jadi perhatian. Mudah-mudahan pemerintah daerah juga bisa merespon baik, untuk peningkatan layanan maupun sarpras yang ada,” tuturnya.
Kalau alat, kata dia sesuai klasifikasi rumah sakit dengan tipe C menuju B ini sudah memadai. Jadi, kita berharap dengan upaya pembenahan bisa mencapai klasifikasi kelas B.
“Syarat-syarat itu yang perlu kita penuhi. Termasuk dengan syarat medisnya dan SDM lainya,” tutupnya.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam