spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Datang ke Ponpes Al Khairat Sebatik, Mensos Risma Beri Kesempatan Warga Sampaikan Keluhan

NUNUKAN – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berbincang langsung bersama warga perbatasan saat melaksanakan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khairat Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (3/11/2023).

Dalam kunjungan tersebut, selain melakukan penyerahan bantuan sosial (bansos) berupa seragam sekolah dan komputer, Risma juga memberi kesempatan kepada warga untuk menyampaikan keluhan serta aspirasinya.

Salah satu keluhan disampaikan Samsidar, salah satu Ustadzah dari SMK Mutiara Bangsa Sebatik, yang mengeluhkan sulitnya air. “Selama ini kami kesulitan air. Letaknya dekat laut tapi berada di gunung. Terlebih, PDAM alirannya tidak sampai. Meskipun kami punya penampungan tapi tidak efektif. Berkenan sekiranya untuk mengirim utusan untuk mengeceknya,” ucapnya saat menyampaikan keluhan kepada Mensos Risma.

Menanggapi keluhan itu, Mensos Risma mengatakan, pihaknya akan menurunkan staff guna mengecek persoalan tersebut.

“Insyaallah saya akan turunkan staff untuk mengecek kemungkinan air bisa di ambil dari mana. Karena di Sembakung kemarin tidak ada pilihan sehingga kami mengelola air laut dijadikan air tawar. Nnti kita akan lihat, insyaallah saya akan turunkan staff,” kata Risma.

Keluhan lain disampaikan, Muhammad Sahrul Sakir, siswa SMK Mutiara Bangsa Sebatik yang merupakan salah satu anak Pekerja Buruh Migran (PMI).

Ia menanyakan nasib anak-anak PMI yang memilih menetap di Indonesia, apakah memiliki kesempatan yang sama untuk bisa sukses.

“Apakah kami bisa memiliki kehidupan baik saat menetap di Indonesia. Apakah kami memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak yang memang berasal dari Indonesia,” tegasnya.

Risma memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan. Untuk itu, tidak perlu khawatir dan berkecil hati hanya karena terlahir dari anak PMI.

“Anakku kamu adalah anak Indonesia. Kalian tidak perlu kecil hati, kami menerima semuanya. Artinya kamu sama dengan semua anak yang ada di Indonesia. Jangan merasa kamu berbeda. Kamu bisa meraih masa depan kamu,” tuturnya.

Menurutnya, yang terpenting adalah seseorang harus belajar dan berkerja keras dengan bersungguh-sungguh.

“Jangan kecil hati. Yang terpenting itu kalian harus belajar sungguh-sungguh insyaallah kalian bisa sukses,” pungkasnya. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER