spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Caci Perdana Sukses Digelar PKM Bulungan

TANJUNG SELOR – Paguyuban Keluarga Manggarai (PKM) Bulungan, berhasil menyelenggarakan acara pentas seni tarian adat Caci Manggarai di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kaltara secara perdana.

Gelaran pentas seni ini diapresiasi oleh beragam pihak, temasuk dari pemerintah Kabupaten Bulungan. Pelaksanaan caci Manggarai di Bulungan dimeriahkan selama dua hari Sabtu dan Minggu, 24-25 Mei 2024, bertempat di Lapangan Agatis Tanjung Selor.

Ketua Paguyuban Keluarga Manggarai Bulungan (PKMB) Muhammad Arif menjelaskan, pelaksanaan tarian caci ini telah dirancang sejak beberapa bulan terakhir, dengan menghadirkan tamu dari luar wilayah Kaltara, termasuk dari Provinsi tetangga Kalimantan Timur (Kaltim).

“Tarian caci ini merupakan seni budaya yang sakral dari Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujarnya.

Dia menambahkan, caci menjadi salah satu tarian adat Manggarai yang diwariskan oleh para leluhur dan eksistensinya tidak pernah hilang di tengah perkembangan zaman.

“Caci berasal dari dua kata, Ca dan Ci, Ca artinya satu dan Ci berarti uji,” tukasnya.

Caci berarti ujian atau ajang adu kekuatan dan ketangkasan antara dua laki-laki dalam pertarungan satu lawan satu, yang juga di dalamnya mengandung makna kepahlawanan dan keperkasaan.

“Tarian perang adu ketangkasan dibalut dalam irama musik gong dan gendang, serta gerak tari dari para pemain,” terangnya.

Selain itu, jenis tarian caci ini satu orang sebagai penyerang (orang yang memukul) dan satu yang menangkis serangan. Penyerang memukul dengan menggunakan pecut atau cambuk atau Bahasa daeranya larik yang terbuat dari kulit kerbau yang dikeringkan.

Sementara, kata dia penangkis mengunakan tameng atau prisasi berbentuk bulat, bahan dasarnya terbuat dari kulit kerbau. Serta sebuah busur panahan berbentuk lengkung.

“Tarian ini menjunjung tinggi sportifitas, kedamaian tidak ada dendam dan saling menghormati antara sesama petarung,” ulasnya.

Tarian caci juga sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan sang Pencipta pada saat musim panen. Serta ritual untuk menyambut tahun baru. “Hingga upacara pembukaan ladang, menyambut tamu-tamu penting serta dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI,” pungkasnya. (tin/and)

Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER