TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi PAUD–SD di Aula Dikbud Bulungan, belum lama ini.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bunda PAUD Bulungan, Sri Nurhandayani Syarwani, dan melibatkan berbagai unsur pendidikan mulai dari pengurus forum, kepala satuan PAUD dan SD, hingga perwakilan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam kesempatan itu, Sri Nurhandayani menegaskan bahwa masa transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) tidak bisa dipandang sebagai proses administratif semata, atau sekadar perpindahan tempat belajar. Akan tetapi, maknanya lebih dari itu. Ia menekankan bahwa transisi adalah proses perubahan peran, pendekatan, dan kesiapan psikologis anak dalam menghadapi jenjang pendidikan berikutnya.
“Transisi dari PAUD ke SD adalah masa yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Ini bukan sekadar pindah ruangan atau ganti baju seragam, tapi perubahan besar dalam cara mereka belajar, bersosialisasi, hingga cara guru mendampingi mereka. Jadi perlu perhatian dan pendekatan yang tepat,” ujar Sri Nurhandayani.
Rakor ini membahas sejumlah hal strategis, termasuk masa kepengurusan dan program kerja Forum Komunikasi PAUD–SD, strategi optimalisasi transisi peserta didik, serta implementasi kebijakan wajib belajar 13 tahun.
Forum ini menjadi wadah komunikasi antara satuan PAUD dan SD, untuk menjamin kesinambungan dan kenyamanan proses belajar anak.
Bunda PAUD Bulungan juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antar pihak, baik pemerintah, satuan pendidikan, tenaga pendidik, hingga orang tua, dalam memastikan proses transisi berlangsung tanpa tekanan dan sesuai dengan prinsip pembelajaran yang ramah anak.
“Saya harap rakor ini bukan hanya seremonial. Tapi menjadi ruang kolaboratif yang produktif untuk menyamakan visi, memperkuat komunikasi antar satuan pendidikan, serta menyusun praktik terbaik demi kepentingan anak-anak kita di Bulungan,” tuturnya.
Menurutnya, masa awal anak memasuki SD adalah periode krusial yang menentukan pengalaman belajar jangka panjang. Oleh karena itu, lingkungan sekolah dasar harus menyesuaikan metode pendekatannya agar lebih adaptif terhadap karakteristik anak usia dini.
“Kita harus ubah pola pikir, bahwa SD bukan tempat yang kaku dan menekan. Tapi menjadi tempat yang menyenangkan, aman, dan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu anak. Maka itu, guru SD pun perlu dibekali pemahaman tentang cara berinteraksi dengan anak yang baru lulus dari PAUD,” imbuhnya.
Selain itu, ia mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat aktif dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik dan berpihak kepada anak. Termasuk para kepala sekolah dan guru yang terus berinovasi dalam menerapkan pembelajaran transisi yang menyenangkan.
Rakor ini diharapkan dapat memperkuat peran Forum Komunikasi PAUD–SD sebagai penghubung dan fasilitator berbagai program lintas jenjang.
Pemerintah daerah melalui Dikbud Bulungan pun terus berupaya mengawal kebijakan transisi PAUD ke SD, sebagai bagian penting dari kebijakan Merdeka Belajar.
“Anak-anak ini adalah masa depan Bulungan. Mereka adalah generasi penerus yang kelak akan memimpin daerah ini. Maka tanggung jawab kita bersama adalah memastikan mereka tumbuh dalam sistem pendidikan yang sehat, adil, dan penuh cinta belajar,” tandasnya.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam