TARAKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut ada 8 potensi ancaman bencana di Kota Tarakan. Diketahui, 8 ancaman tersebut di antaranya gempa bumi, tsunami, cuaca ekstrem yang berdampak hujan lebat dan angin serta pohon tumbang, longsor, banjir, kekeringan, peningkatan gelombang dan abrasi pantai serta kebakaran hutan dan lahan.
“Delapan ancaman tersebut berdasarkan rekapitalisasi kejadian bencana,” ucap Kasi Kesiapsiagaan BPBD Tarakan, Paramita, Rabu (18/10/2023).
Dijelaskannya, rekapitulasi kejadian bencana tersebut didasarkan pada pendataan selama empat tahun terakhir yakni 2019-2022. Karena masa berlaku sudah habis, saat ini BPBD tengah mereview ulang atau mengupdate data sesuai dengan kondisi terbaru dengan adanya pertambahan jumlah penduduk. “Data ini perlu untuk indeks ketahanan daerah,” jelasnya.
Dari 8 bencana tersebut, bencana masih didominasi oleh kejadian tanah longsor dan banjir. Terkhusus untuk gempa, saat ini sumber gempa tidak hanya berasal dari satu penyebab. “Ternyata menurut BMKG, sumber gempa tidak hanya dari sesar patahan mangkaliat, namun juga berasal dari sesar palukoro, dan sesar Tarakan,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Seksi Pencegahan BPBD Tarakan, Paoloes Dwi Boedi Soenjoto membagikan tips meminimalir dampak dari bencana.
Kata Paoloes, hal tersebut selalu digaungkan BPBD kepada masyarakat Tarakan. Baik secara langsung maupun melalui media sosial. Dia menyebut warga wajib mengenal sikon dan ancaman di wilayah tempat tinggalnya.
Sebagai contoh masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan, harus memastikan bahwa telah membangun rumah dengan pondasi yang kuat.
“Pastikan semua hal baik kemiringan dan kekuatan tanahnya termasuk material untuk membangun rumah. Semua hal perlu dipersiapkan ,” katanya saat ditemui baru baru ini.
Sementara itu, untuk masyarakat yang tinggal di daerah pesisir, dia meminta masyakat untuk mengenali bahwa daerah tesebut rawan terhadap angin dan abrasi. Sehingga perlu memastikan rumah dalam kondisi yang kuat.
Selain mengingatkan masyarakat untuk mengenali ancaman di wilayah tempat tinggalnya, pihaknya juga selalu mengingkatkan personil BPBD untuk tangguh dan selalu siap dalam penanganan bencana. “Jangan sampai ketika terjadi kejadian bencana tim tidak siap,” katanya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika