TARAKAN – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan tengah menyelidiki modus baru dalam transaksi peredaran narkotika yang diduga dilakukan melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Para bandar narkoba kini dicurigai menyelipkan narkotika ke dalam mesin ATM setelah berpura-pura melakukan transaksi keuangan.
Kepala BNNK Tarakan, Evon Meternik, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mendalami informasi terkait modus tersebut. Kurir narkoba disebutkan menjalankan transaksi seolah-olah mentransfer uang, kemudian menyembunyikan barang haram itu di sekitar mesin ATM untuk diambil oleh pihak lain.
“Kami menerima laporan bahwa pelaku menyelipkan narkoba di mesin ATM setelah transaksi selesai. Ini menjadi perhatian kami dan akan terus kami dalami,” ujar Evon pada Jumat (30/5/2025).
Dalam rangka penyelidikan lebih lanjut, BNNK Tarakan berencana bekerja sama dengan sejumlah bank untuk memperoleh akses terhadap rekaman CCTV di lokasi ATM. Hal ini diharapkan dapat membantu mengungkap pola baru dalam penyelundupan narkotika.
Tak hanya itu, BNNK juga menerima laporan masyarakat tentang aktivitas mencurigakan di belakang kantor Kelurahan Juata Permai, yang pernah menjadi titik rawan peredaran sabu. Meski patroli dilakukan, petugas tidak menemukan aktivitas transaksi, namun berhasil mengamankan dua orang.
“Seorang diduga sebagai pengedar, namun tidak ditemukan barang bukti. Sementara satu lainnya mengaku sebagai pengguna. Tes urine menunjukkan keduanya positif narkoba,” jelas Evon.
Kedua orang tersebut berasal dari wilayah berbeda, yakni Juata Permai dan Kampung Satu. Diketahui, peredaran di kawasan Juata Permai saat ini dilakukan dengan sistem bergilir dari tangan ke tangan antar pengguna yang saling mengenal.
Di wilayah lain, seperti Selumit Pantai, BNNK juga mendapatkan laporan masyarakat tentang aktivitas penyalahgunaan narkoba yang mulai muncul kembali. Salah satu pengguna yang diamankan di daerah tersebut bahkan diketahui telah mengalami ketergantungan berat.
“Pengguna ini mengonsumsi hingga satu setengah gram dalam tiga hari. Ia sudah kecanduan parah, dan penggunaan narkoba tidak lagi karena alasan stamina, tapi murni karena ketergantungan. Kami menyarankan rehabilitasi intensif baginya,” pungkas Evon.
BNNK Tarakan terus mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan terkait narkotika agar dapat dilakukan pencegahan dan penindakan secepatnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika