TANJUNG REDEB – Ketua Komisi I DPRD Berau, Feri Kombong meminta semua sekolah untuk mengaktifkan konseling. Hal itu untuk mencegah pelaku bullying atau perundungan yang kerap terjadi di sekolah.
Dia menilai pelaku perundungan biasanya suka menindas yang lemah dan takut melapor. Dengan aktifnya bimbingan konseling tentu akan mencegah hal itu, baik untuk murid maupun guru. Apalagi tidak sedikit juga guru yang kadang juga bermasalah dengan murid.
“Kalau zaman saya dulu, ada namanya guru Bimbingan Konseling (BK). Jadi guru itu ada keahliannya khusus,” katanya.
Lanjutnya, Disdik Berau harus mampu menyediakan guru BK, agar perundungan di sekolah bisa dihindari. Diakuinya, perundungan pasti terjadi, baik verbal maupun fisik. Hal ini didasari, karena pergaulan hingga. didikan orang tua. Dan pengawasan ketat dari guru, sebagai pengganti orang tua di sekolah.
“Ini sudah menjadi peran semua pihak,” bebernya.
Bahkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan, agar anak tidak menjadi pelaku perundungan, yakni pengasuhan positif menjadi kunci terbentuknya anak menjadi pribadi yang positif dan memiliki rasa percaya diri anak, sehingga anak tidak menjadi pelaku dan tangguh dalam menghadapi aksi perundungan.
Orang tua merupakan cerminan bagi anak. Apa yang dilakukan orang tua selama di rumah dapat menjadi perhatian anak dan dapat membentuk sikap anak.
Lanjutnya, Membangun komunikasi efektif. Dengan menunjukkan perhatian dan saling menghargai antar anggota keluarga. Komunikasi yang baik dengan anak akan membuat anak merasa didengarkan, dimengerti sehingga menumbuhkan rasa percaya diri, aman dan nyaman. Orang tua perlu peka terhadap anak yang mengalami perundungan.
Jika orang tua melakukan tindakan kekerasan di rumah, anak pun bisa menirunya di luar rumah. Maka dari itu, ciptakan lingkungan penuh kasih sayang di rumah supaya anak-anak dapat meniru perilaku positif saat mereka bersama teman-temannya.
“Hal ini merupakan salah satu cara untuk mencegah perundungan yang bisa dilakukan,” tutupnya. (adv/and)