TARAKAN – Senin (9/10/2023) kemarin malam, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tarakan melakukan penertiban baliho caleg. Dari hasil penertiban itu, total ada 800 baliho yang diturunkan Bawaslu Tarakan karena melanggar aturan PKPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu.
Anggota Bawaslu Tarakan Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Muhammad Saifullah mengatakan penurunan baliho dimulai pukul 19.30 hingga 02.30 Wita dini hari. Dengan menyasar baliho yang terpasang di jalan utama dan sebagian jalan di sekitarnya.
Usai melakukan penurunan baliho, Saifullah mengingatkan seluruh parpol maupun caleg untuk tak lagi memasang baliho yang memuat citra diri dan terdapat unsur ajakan. Terlebih, saat ini belum memasuki masa kampanye.
Saifullah tak menampik jika Bawaslu menemui kendala dalam penertiban baliho caleg. Salah satu kendala yang dialami yakni kurangnya alat dan tenaga untuk menjangkau posisi baliho.
“Penertiban yang dilakukan semalam, tentu tidak bisa menjangkau semua wilayah pemasangan yang tersebar sangat banyak dan bahkan sampai ke jalan-jalan, gang kecil dan lorong,” kata Saifullah saat dikonfirmasi, Selasa (10/10/2023).
“Untuk masuk lebih jauh lagi belum karena keterbatasan tenaga dan juga alat. Selain itu, menurunkan spanduk atau baliho yang letaknya tinggi juga sulit dijangkau. Ada juga yang berada dalam pekarangan rumah yang pagarnya tertutup. Karena kondisinya malam jadi tim tidak ingin mengganggu waktu istirahat pemilik rumah,” sambungnya.
Akibat dari kendala tersebut, lanjutnya, penertiban baliho hanya dapat menjangkau jalan utama. Sementara untuk baliho yang belum diturunkan, Bawaslu akan melakukan berkoordinasi untuk segera menurunkannya.
“Semua yang belum dapat ditertibkan semalam, telah kita inventaris untuk nanti dibentuk tim kecil untuk melakukan penertiban. Tim akan segera turun menunggu kesediaan alat bantu yang akan digunakan, seperti mobil yang memiliki fasilitas tangga hidrolik,” ucapnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor:Â Andhika
