spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bawaslu Berau Gelar Konsolidasi IKP Pilkada, Ketua: Cegah Kejadian Lama Terulang Kembali

TANJUNG REDEB – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Berau menggelar Sosialisasi Pengawasan Konsolidasi Data Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) Bawaslu Kabupaten Berau Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024, di Hotel Bumi Segah, Jalan Pulau Sambit, Tanjung Redeb, Senin (15/7/2024).

Dalam kegiatan tersebut Bawaslu mengundang, Ketua KPU Berau, Budi Harianto, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Aparatur Sipil Negara (ASN), Perwakilan Partai Politik, Mahasiswa dan Insan Pers.

Ketua Bawaslu Kabupaten Berau, Ira Kencana menyampaikan makna dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pencegahan dan pemataan terkait pelanggaran yang akan terjadi jelang Pilkada serentak 2024.

Dikatakannya, hal tersebut dilakukan merujuk dari pengalaman Pilkada Berau 2020 dan Pemilu 2024 lalu. Dimana banyak pelanggaran yang terjadi seperti, Politik Uang (Money Politik), Netralitas ASN dan sebagainya.

“Kita tidak ingin hal tersebut terulang kembali. Untuk itu, kita lakukan pencegahan,” ungkapnya.

Kemudian, Pencegahan yang dimaksud yakni pihaknya akan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi untuk melakukan pengawasan di lapangan. Agar yang terpilih menjadi Kepala Daerah baik menjadi Bupati Berau atau Gubernur Kaltim dapat menjawab semua harapan dari masyarakat.

“Kita ingin Kepala Daerah yang terpilih memiliki integritas dan diharapkan oleh masyarakat. Bisa membangun Kabupaten Berau ini sesuai dengan keinginan masyarakat,” ucapnya.

Selain pelanggaran yang telah terjadi seperti Money Politik dan Netralitas ASN. Dirinya menyampaikan dukungan ketersediaan listrik dan jaringan internet tidak kalah penting. Sebagian besar penyelenggara seperti Bawaslu dan KPU melakukan pengawasa dan perhitungan menggunakan aplikasi. Jika tidak disupport oleh listrik dan jaringan internet maka masuk dalam kerawanan pada penyelenggaraan Pilkada 2024 yang akan datang.

“Jika tidak disupport dengan layanan listrik akan menjadi hambatan. Itu merupakan indeks kerawanan pemilu dan kita petakan juga,” jelasnya.

Dirinya menjelaskan Indeks Kerawanan Pemilu ini dilaunching agar bisa melakukan pencegahan sedini mungkin. Bercermin dari Pilkada 2020 lalu telah memakan korban jiwa. Dari insiden tersebut IKP Kaltim menjadi tinggi dan masuk kedalam zona merah.

“Kita tidak ingin insiden tersebut tidak terulang kembali, untuk itu kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam melakukan pengawasan,” terangnya.

Ira berrharap dengan adanya sosialisasi dan himbauan pencegahan yang dilakukan bersama pada hari ini dapat mengawal Pilkada Berau 2024 tidak mengalami masa kelam seperti Pilkada sebelumnya.

“Kita berharap sinergitas dari seluruh pihak dapat mengawal Pilkada Berau 2024 nanti dengan lancar dan damai,” tandasnya. (and)

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER