spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bantuan Ashe di Ujung Kepasrahan Penyakit Akut Charisa

TANJUNG SELOR – Namanya Charisa Vivian Nabella, warga Tanjung Buka SP 1, RT. 107, RW 039 Tanjung Selor Bulungan Kaltara. Gadis 29 tahun ini kebingungan bercampur panik saat dokter Rumah Sakit Daerah (RSD) Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor memberikan surat rujukan untuk berobat ke RSUD dr. H. Yusuf SK Kota Tarakan.

Dibenaknya, bukan memikirkan penyakit maag akut yang merusak lambungnya, tetapi bagaimana mendapatkan biaya untuk berobat sesuai rujukan yang diberikan.

Menurutnya, sesuatu yang mustahil dapat mengikuti intruksi surat rujukan jika hanya mengandalkan BPJS Kesehatan. Dirinya Nlnyaris putus asa dan pasrah ke Sang Pencipta. Dia pun berharap pemerintah membantunya atau memfasilitasi dirinya berobat sesuai rujukan.

Ia mengaku bingung ingin mengadu ke siapa, supaya bisa difasilitasi oleh pemerintah. Hingga memilih niatnya diurungkan untuk menghubungi pemerintah sesuai nuraninya.

Di tengah kebingungan, Charissa tiba tiba ingat nama Ashe dan yakin pasti akan ditolong untuk berobat ke Tarakan. Karena sering mendengar berita-berita dari media, dia pun mencari tahu salah satu media televisi dan radio lokal.

Gayung bersambut, media yang dihubungi adalah media yang sering mempublish sikap sosial Ashe baik kepada korban bencana maupun kepada peternak.

Singkat cerita, salah satu media pun menghubungi Cheito Karno alias Ashe yang berada di Jakarta. Awak media menceritakan kronologis sang gadis terkait dengan nyawa karena lambungnya hancur akibat maag akut kepada sang dermawan.

Tanpa basa basi, Ashe langsung meminta nomor rekening Charisa. Berselang setengah jam rekening bersangkutan pun ‘berbunyi’.
Saat dihubungi Charisa sudah berada di ruang poli RSUD dr. Yusuf SK Tarakan, antri sejak pukul 09.00 hingga 14.00 WITA menunggu proses penanganan medis.

Padahal gadis bertubuh bongsor ini mengantongi surat rujukan dari RSD Tanjung Selor.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui posisi terakhir Charisa, namun paling tidak beban ongkos berobat sedikit meringankan berkat bantuan Ashe.

Charisa Vivian Nabila adalah warga transmigrasi asal Jawa Barat. Kini tinggal bertiga bersama kakak dan ibunya. Sedangkan ayahnya telah wafat beberapa tahun lalu.

Charisa dan kakaknya banting tulang kerja apa yang bisa dikerjakan untuk biaya hidup hari-harinya.

Tanaman sayur yang ditanam di kebun SP 1 cukup menutupi gizi makan mereka sehari-hari. Sedangkan untuk kebutuhan lain mereka harus banting tulang mencari rezeki serabutan.

Dari kerja tidak tetap itulah pula Charisa terserang maag akut sejak lama, lantaran pola makan yang tak teratur bahkan sering merasakan kelaparan. Saat maag berat menyerang, keluarganya nyaris makan Senin Kamis sebab Charisa biasa jadi tulang punggung keluarga selama ayah mereka berpulang.

Kini beban Charisa kakak dan ibunya kian berat, sebab harus berobat dengan biaya besar karena hendak dioperasi yang butuh biaya besar.

Hanya berharap uluran tangan dermawan yang dia selama ini panjatkan kepada Allah SWT yang datang membantunya.

Ashe yang dihubungi via WA mengaku prihatin dan berusaha membantu Charisa bisa segera sembuh. “Saya berdoa agar Charisa segera sembuh dan menitip salam agar bersabar dalam cobaan yang dialami,” ujar Ashe dengan penuh ketulusan.

Ashe juga mengimbau agar para dermawan di luar sana turut meringankan beban Charisa, dengan menyumbang biaya pengobatan.(*)

Pewarta: Martinus
Editor: Yusva Alam

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER