TARAKAN – Pencarian hari kedua, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Tarakan akhirnya menemukan balita AL (5) dalam keadaan meninggal dunia, Selasa (12//12/2023) sore. Diketahui balita AL dilaporkan hanyut terseret arus saat bermain air hujan di Jalan Flamboyan, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat, Kota Tarakan, Senin (11/12/2023) pagi.
Kepala Basarnas Tarakan, Syahril melalui Kasi Operasi Dede Hariana menjelaskan, AL ditemukan pada pukul 16.45 Wita, dikoordinat 3°19’7.58″N 117°34’25.62″E dengan radius 1,71 KM dari tempat kejadian korban terseret arus banjir.
“Selanjutnya korban dievakuasi ke rumah keluarga korban di RT 28 Gang Bakti 08 Kota Tarakan,” kata Dede dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12/2023).
Dede mengatakan salah satu kendala dalam proses pencarian AL, yakni minimnya armada. Hanya Basarnas dan BPBD yang memiki armada. Namun pada pencarian kedua, SAR mendapat tambahan bantuan seperti dari masyarakat dan Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam (IMPA) Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR ditutup serta unsur gabungan yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing. Adapun unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian di antaranya, Tim Rescue Kansar Tarakan, BPBD, PMI Impa UBT dan masyarakat sekitar. Sementara sarana yang digunakan di antaranya D-Max, 1 Unit RIB, peralatan medis, 1 set Aquaaeye dan peralatan komunikasi.
Diberitakan sebelumnya, bedasarkan penjelasan salah seorang tetangga korban, Sriati (73) mengungkapkan, sebelum kejadian tersebut korban AL sedang bermain lari-larian bersama kakaknya di sekitar parit. Ia sempat melarang keduanya, namun tak berselang lama kakak korban kemudian berteriak meminta tolong sembari menjelaskan bahwa adiknya hilang terseret arus. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika